TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berduka dan mengutuk perbuatan kriminal terutama yang menjadikan anak-anak sebagai korbannya. Hal tersebut tidak akan terjadi, katanya, jika kegiatan siskamling (sistem keamanan lingkungan) diterapkan kembali.
“Lingkungan sekitar sangat bertanggung jawab pada keamanan anak. Sepertinya kegiatan siskamling yang rutin dan gencar semasa Orba harus diadakan kembali,” ujar Khofifah kepada Tempo melalui telepon pada Sabtu, 10 Oktober 2014.
Siskamling, kata Khofifah, adalah cara swadaya yang dilakukan warga untuk menjaga lingkungannya.
Khofifah sangat menyayangkan kasus pembunuhan ibu dan anak di Cakung, Jakarta Timur dapat terjadi di dalam rumah tetapi tidak ada satuan pengamanan yang melihat. Apalagi rumah tersebut terletak di depan pos penjaga. Karenanya, Khofifah menginginkan agar siskamling dijalankan kembali.
Pada kasus pembunuhan tersebut, Heno Pujo Leksoano, 47 tahun, mendapati istrinya, Dayu Priambarita dan anaknya, Yuel, tewas bersimbah darah dengan luka di sekujur tibuhnya. Peristiwa itu terjadi di rumah mereka di daerah Perumahan Aneka Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur pada Kamis, 8 Oktober 2015.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan jenazah pertama kali ditemukan oleh Heno ketika itu ia tengah pulang kerja pukul 17.30. Pada saat itu, Heno mendapati pintu pagar dan rumahnya tertutup tetapi tidak dikunci.
Dalam kasus tersebut, pelaku dapat bebas masuk ke dalam rumah tanpa ada petugas yang melihat, bahkan curiga. Pelaku masuk dengan gerak-gerik seperti kerabat yang sudah biasa bertamu, tanpa mengetuk dan langsung membuka engsel pagar.
Pada saat kejadian, ada saksi yang melihat yaitu Agung Anugrah. Dia tidak menyangka kalau orang yang masuk ke dalam rumah sekitar pukul 14.00 tersebut adalah pembunuh. Ia mengira orang tersebut adalah kerabat atau keluarga pemilik rumah.
BAGUS PRASETIYO