TEMPO.CO, Jakarta - DKI Jakarta menjadi tuan rumah dalam acara C40 Connecting Delta Cities Network Workshop. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berharap workshop tersebut dapat membantu Jakarta mempersiapkan kenaikan permukaan air dan banjir.
Acara tersebut dihadiri berbagai perwakilan kota-kota besar di dunia yang memiliki delta dan terletak di dekat sungai serta pinggiran laut. Mereka akan berbagi pengalaman menangani banjir, rob, reklamasi, hingga normalisasi sungai. "Semua kota alami yang sama karena diduduki oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 13 Oktober 2015.
Dalam workshop tersebut, Ahok menceritakan perlawanan warga Jakarta atas aksi normalisasi Sungai Ciliwung dan reklamasi. Ia bercerita dituding melanggar hak asasi manusia kala menggusur warga Kampung Pulo untuk melancarkan aliran sungai. Ia juga dikritik mengenai penggunaan turap di Sungai Ciliwung. "Ini kan aluvial, jalan delta, kalau diinjak benda berat roboh enggak? Ya harus sheet pile."
Ahok mengaku heran karena ditentang banyak orang. "Yang dibongkar itu hasil reklamasi Sungai Ciliwung," katanya. Dalam peta dari zaman Belanda, Sungai Ciliwung memiliki lebar 30 meter. Namun kini hanya tersisa lima meter. "Artinya dia reklamasi tapi kok enggak ada yang protes," ujar Ahok.
Ahok mengaku menguji pendapat para bule pada saat menyampaikan sambutannya. Ia ingin melihat reaksi mereka saat dijabarkan mengenai proyek normalisasi dan reklamasi. "Kalau orang bule dengar kami ngomong enggak setuju, sudah cemberut dia. Tapi kami ngomong teori kami, kami tes, setuju tuh."
Ahok berharap hasil pembahasan anggota C40 dapat dijadikan acuan untuk proyek penanggulangan banjir Jakarta seperti normalisasi Sungai Ciliwung dan proyek reklamasi. "Kita ini banyak kritik, tukang protes, tukang debat, tapi pengalamannya kurang," kata Ahok. Ke depannya, ia meminta kritikan yang dilempar kepadanya disertai dengan masukan. "Itu yang di kampung saya belagu. Kalau bodoh itu harusnya nurut, kalau pintar ya ngajar," katanya.
VINDRY FLORENTIN