TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak ambil pusing disindir oleh pendukung Sandiaga Uno untuk DKI-1, yang disebut Sahabat Sandiaga Uno.
Oleh Sahabat Sandiaga Uno, Ahok diminta belajar lebih banyak. Tujuannya agar Ahok bisa membedakan kegiatan yang dinamakan #AksiSantun di Car Free Day, Bundaran HI, kemarin bukan kampanye politik, melainkan gerakan moral.
Ahok hanya memberikan jawaban singkat dari pernyataan di atas. "Enggak apa-apalah, memang Ahok kurang pintar. Kalau Ahok pintar, jadi Sandiaga Uno dong, bisa kaya raya," kata Ahok di Balai Kota pada Senin, 12 Oktober 2015.
Sahabat Sandiaga Uno melakukan aksi santun di Bundaran HI pada Minggu, 11 Oktober 2015. Mereka membawa spanduk bertulisan “Santun Itu Antikorupsi” dan “Santun Itu Stop Bicara Kasar”.
Belakangan, rumor majunya Sandiaga sebagai calon Gubernur DKI menyeruak ke publik. Gambar-gambar yang mendukung salah satu pendiri PT Saratoga Investama Sedaya itu bertebaran di media sosial. Ada yang menamakan diri Sahabat Sandiaga Uno, dengan jargon “Untuk Jakarta Setara”. Bahkan beredar pula gambar yang menyandingkan pengusaha asal Pekanbaru itu dengan Triwisaksana sebagai calon wakil gubernur.
Ahok sebelumnya mengatakan kabar majunya Sandiaga Uno sebagai calon DKI-1 menjadi sinyal positif bagi pemerintahan di Ibu Kota. Sebab, itu menjadi tanda banyak tokoh ingin datang ke Jakarta dan mengusung misi perbaikan dan pembangunan. "Bisa saja nanti Gubernur Sumatera Selatan mencalonkan diri atau Wali Kota Makassar juga datang ke Jakarta," ujar Ahok.
Ahok menambahkan, banyaknya tokoh yang hendak maju sebagai Gubernur DKI bakal jadi pelajaran berharga bagi masyarakat. Warga Jakarta bakal dihadapkan pada beragam pilihan soal latar belakang calon. "Mau pengusaha ada, bekas pengusaha juga ada, pejabat juga boleh," tuturnya.
VINDRY FLORENTIN