TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Jakarta Muhammad Taufik meyakini Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak akan bisa maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 meski elektabilitasnya tinggi.
Alasannya, kata Taufik, hingga saat ini Ahok belum memiliki kendaraan politik alias partai yang mengusungnya. "Siapa yang mau nyalonin dia?" ucap Taufik, yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, saat dihubungi, Rabu, 14 Oktober 2015.
Selain itu, Taufik juga ragu jika Ahok memilih memakai jalur independen. Soalnya, dibutuhkan dukungan sekitar 10 persen dari jumlah penduduk agar bisa maju sebagai calon. "Siapa yang mau ngasih dukungan ke dia," kata Taufik.
RIZAL RAMLI & FREEPORT
Sambil Gebrak Meja, Rizal Ramli Tolak US$ 3 M dari Freeport
Begini Cara Freeport Merayu Rizal Ramli
Taufik menambahkan, warga Jakarta sudah tahu kinerja Ahok jelek selama menjadi orang nomor satu di Jakarta. Contohnya, target pendapatan yang tak tercapai serta serapan anggaran 2014 yang rendah. "Kalau serapan rendah berarti tidak ada pembangunan."
Pada 2014, target pendapatan di sektor pajak meleset. Dari target Rp 32 triliun pemerintah DKI hanya mampu mengumpulkan Rp 27 triliun. Tak tercapainya pendapatan berimbas juga terhadap serapan anggaran. Tahun lalu serapan anggaran DKI hanya sekitar 60 persen.
Politikus Gerindra, Prabowo Soenirman, optimistis calon gubernur dari partainya bisa mengalahkan elektabilitas Ahok. Salah satu kandidat yang punya peluang menyaingi Ahok yakni Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno. "Kami sudah survei secara internal dan bagus elektabilitasnya," ucapnya.
BENTROK DI ACEH SINGKIL
Aceh Singkil Mencekam, Satu Gereja Dibakar, 2 Tewas
Gereja Dibakar di Aceh Singkil, Inilah Dugaan Penyebabnya
Dalam rilis hasil survei lembaganya, Rabu, 14 Oktober 2015, Saiful Mujani Research and Consulting menilai Ahok lebih populer dibandingkan kandidat lain yang digadang-gadang bakal ikut dalam pemilihan gubernur 2017.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada Agustus lalu, Ahok unggul dengan persentase 23 persen dari total responden 631 orang. Kandidat lain, seperti Ridwan Kamil hanya dipilih oleh 3 persen responden, Fauzi Bowo sebesar 2,1 persen, Tri Rismaharini 1,4 persen, Tantowi Yahya 1,4 persen, serta Abraham Lunggana alias Haji Lulung sebesar 0,8 persen.
ERWAN HERMAWAN | INDRI MAULIDAR
BACA JUGA
Elektabilitas Ahok Tinggi, Gerindra: Enggak Mungkin Menang
Ahok Dijagokan Juara di Pilkada DKI, Peluang Haji Lulung?