TEMPO.CO, Tangerang - ASP, 6 tahun, siswa kelas I Sekolah Dasar Tunas Mulia Montessori, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, dilaporkan menjadi korban penganiayaan teman sekolahnya. Menurut Arif Setyanto, orang tua ASP, putranya kerap mendapatkan perlakuan tidak baik saat di sekolah.
"Dari kacamata, topinya diambil, sampai kekerasan fisik yang terjadi saat ini," katanya kepada Tempo, Senin, 19 Oktober 2015.
Menurut Arif, sebelumnya ia sudah melaporkan tindakan teman sekolah anaknya itu ke pihak sekolah. Namun, ucap Arif, tanggapan pihak sekolah tidak memuaskan. "Mereka cuma mengatakan akan menyelidiki kasus ini. Tapi, hingga kejadian penganiayaan ini, tidak ada hasil yang memuaskan," ujarnya.
Arif menuturkan, dalam kasus terbaru ini, putranya dipukuli di bagian dada serta ditendang kemaluannya. Tindak kekerasan ini membuat ASP trauma secara fisik dan psikis. "Dia sempat demam tinggi, sakit di bagian kemaluan, tidak mau makan, tidak mau sekolah, dan tidur selalu mengigau ketakutan," katanya.
ASP diduga mengalami penganiayaan oleh teman kelasnya yang berinisi M saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung di sekolah. Tempo sampai saat ini masih berupaya menghubungi pihak sekolah untuk dimintai konfirmasi.
Orang tua ASP telah melaporkan kasus ini ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia. "Kami ingin sekolah bertanggung jawab," ucap Jefri dari KPAI.
JONIANSYAH HARDJONO