TEMPO.CO, Tangerang - Sekolah Dasar Tunas Mulia Montessori, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, berkukuh tidak ada kekerasan antarsiswa di sekolah itu.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Montessori Junita Manurung, sekolah tersebut adalah tempat pendidikan terbaik yang didukung sejumlah fasilitas dan tim pengajar. "Setiap kegiatan belajar-mengajar dan aktivitas siswa di sekolah mendapat pengawasan yang ketat," kata Junita, Senin, 19 Oktober 2015.
Konselor Sekolah Montessori, Isti Ruyanti, mengatakan kegiatan siswa di sekolah diawasi 20 kamera CCTV. Selain itu, kata dia, 200 siswa SD didampingi 17 tenaga pengajar. "Satu kelas 20 siswa, didampingi 1-2 guru," ujarnya.
Di luar kelas, kata dia, aktivitas siswa juga diawasi para guru yang saat istirahat tetap melakukan pengawasan. "Selain itu, sekolah diamankan enam petugas sekuriti," tuturnya. Dengan ketatnya pengawasan, kata Isti, kecil kemungkinan tindak kekerasan di sekolah itu lolos dari pengawasan.
ASP diduga dirisak teman sekelasnya yang berinisial M saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung di sekolah. Menurut pengakuan ASP, dia dipukuli pada bagian dada dan ditendang kemaluannya. Siswa kelas I itu hingga kini masih mengalami trauma fisik dan psikis akibat penganiayaan tersebut.
JONIANSYAH HARDJONO