TEMPO.CO, Bogor - Sosok mayat perempuan tanpa identitas yang diduga merupakan korban pembunuhan menghebohkan warga Desa Panggaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, pada Jumat pagi, 23 Oktober 2015. Pasalnya, mayat perempuan yang ditemukan tergeletak di tengah hutan milik Perhutani Petak 17 A, RPH Tenjo, itu ialah siswi SMP dengan kondisi mengenaskan.
"Saat ditemukan, korban tanpa pakaian dan hanya menggunakan bra serta menggunakan rok biru seragam SMP serta stoking warna biru," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polisi Resor Bogor Ajun Komisaris Auliya R Dajabar kepada Tempo, Jumat petang, 23 Oktober 2015.
Auliya mengatakan korban ditemukan pertama kali oleh Haris, 60 tahun, warga Kampung Pabuaran, Desa Batok, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, sekitar pukul 08.00. "Saat ditemukan, korban tergeletak dalam posisi terlentang di dalam hutan dengan kondisi luka parah akibat benturan benda tumpul di kepala," kata dia.
Saksi yang menemukan mayat siswi SMP, yang menjadi korban pembunuhan itu, langsung melaporkannya pada petugas Polsek Jasinga. Polisi yang mendapat laporan itu langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan proses identifikasi dan olah TKP. "Di lokasi, petugas kami tidak menemukan identitas korban, " kata Auliya.
Menurut Auliya, berdasarkan proses identifikasi sementara, korban diperkirakan berusia sekitar 14 tahun, tinggi sekitar 155 sentimeter, badan agak gemuk, rambut hitam pendek. "Ada dua luka parah di kepala korban yang diduga menjadi penyebab kematianya," kata Auliya.
Setelah dilakukan proses identifikasi dan olah TKP, jenazah siswi SMP tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Keramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan otopsi. "Kami masih menunggu hasil otopsi, apakah korban diperkosa lalu dibunuh atau hanya menjadi korban pembunuhan saja," kata Auliya.
Auliya berujar, jika ada masyarakat yang kehilangan salah satu anggota keluarganya dan mengenal ciri-ciri korban tersebut, diharapkan menghubungi petugas kepolisian Sektor Jasinga atau Polres Bogor. "Kami masih mencari identitas korban dan menunggu laporan dari masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya sesuai dengan ciri-ciri korban," kata Auliya.
M SIDIK PERMANA
Baca juga:
Skandal Suap: Terkuak, Ini Cara Dewie Limpo Bujuk Menteri
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah 7 Fakta Mencengangkan