TEMPO.CO, Jakarta - Sampai saat ini, pelaku pembunuhan pria yang tewas di dalam sebuah mobil BMW bernomor polisi B-2074-RS di sebuah bengkel di Pulogadung, Jakarta Timur, Wiliyanto, 30 tahun, belum ditemukan. Kepolisian Sektor Pulogadung sudah memeriksa sebanyak 14 saksi. "Namun untuk pembuktian dan petunjuk masih belum," ujar Kepala Polsek Pulogadung Komisaris Cahyo saat dihubungi pada Sabtu, 31 Oktober 2015.
Menurut Cahyo, polisi masih kesulitan mengungkap jejak pelaku karena keterangan saksi belum signifikan untuk menunjukkan siapa pelakunya. "Pemilik bengkel yang merupakan kakak korban dan juga teman-temannya seakan-akan tidak tahu. Masih kami dalami keterangan dari mereka ini," kata Cahyo.
Cahyo juga mengatakan polisi belum bisa memastikan di mana lokasi pembunuhan Wiliyanto. "Apakah dieksekusi di dalam mobil atau di luar mobil, kami belum bisa menyimpulkan ke sana," ucap Cahyo.
Saat ini, polisi tengah menunggu hasil tes DNA dan forensik dari Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk mencari petunjuk-petunjuk lain agar kasus ini dapat cepat terungkap. "Bisa darah atau apa pun yang ditinggalkan di TKP penemuan mayat korban," tutur Cahyo.
Jumat lalu, tepatnya 23 Oktober 2015, Wiliyanto, 30 tahun, ditemukan tewas di dalam sebuah mobil BMW pada pukul 14.00 dalam kondisi telah membengkak. Menurut polisi, korban sudah meninggal dua hari sebelum ditemukan. Pemilik bengkel yang tak lain adalah kakak korban, Andri, mengatakan Wili sempat menghilang selama dua hari sebelum ditemukan tewas oleh Dendi, anaknya.
Saat Dendi menemukan mayat korban di dalam BMW, mobil tersebut dalam keadaan terkunci. Andri pun kemudian mengambil kunci yang berada di dalam kotak penyimpanan, membuka pintu kanan belakang BMW itu, dan melihat korban sudah terbujur kaku. Saat ditemukan, tangan dan kaki korban dalam keadaan terikat. Terdapat pula ikatan pada kening korban.
ANGELINA ANJAR SAWITRI