TEMPO.CO, Jakarta - Herlin Herlina, 34 tahun, perempuan terakhir yang ditemui Inspektur Satu Budi Riyono, mengakui sempat cekcok mulut sebelum aksi tembak kepala sendiri dilakukan Kepala Unit Lalu Lintas Kepolisian Sektor Cipondoh itu." Cekcok mulut karena saya menolak dinikahi," kata Herlin seperti ditirukan Kepala Kepolisian Sektor Cipondoh Komisaris Paryanto kepada Tempo, Ahad, 1 November 2015.
Herlin terus bergeming meski Budi terus mendesak agar mau menikah dengannya. "Si wanita tidak mau sebelum Budi menceraikan istri pertamanya," kata Paryanto. Budi menolak menceraikan istri pertamanya.
Menurut Herlin, cekcok mulut terjadi sejak Jumat malam, 30 Oktober 2015, ketika Budi bertandang ke rumah janda beranak tiga itu di Cluster Griya Kenanga, Blok D6, Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.
Cekcok mulut berlanjut keesokan paginya, Sabtu, 31 Oktober 2015. "Hingga Budi mencoba bunuh diri menggunakan pisau dapur," kata Herlin kepada penyidik. Tapi, aksi bunuh diri itu bisa dicegah karena Herlin berhasil mengambil pisau dari tangan Budi.
Selang beberapa menit kemudian, Budi mengambil pistol di balik pakaian dinasnya dan “Dooor...,” langsung menembakkan ke kepalanya. Budi roboh disertai jeritan histeris Herlin di pagi buta itu.
JONIANSYAH HARDJONO