TEMPO.CO, Jakarta - Mustofa, 48 tahun, anggota satuan pengaman rumah toko yang berada di seberang gedung pelatihan Go-Jek, mengatakan awalnya ia mengira peristiwa penembakan di gedung Go-Jek yang menimbulkan suara pecahan kaca adalah suara sepeda motor jatuh.
"Soalnya, sebelumnya ada motor jatuh," kata Mustofa saat ditemui di Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Minggu, 1 November 2015. Menurut Mustofa, kantor Go-Jek itu baru beberapa bulan ditempati, "Sekitar habis Idul Fitri, awalnya rumah terus jadi ruko."
BACA: Kantor Go-Jek di Kemang Ditembaki
Gedung berlantai tiga di Kemang Selatan 8 Nomor 56 diketahui merupakan tempat pelatihan bagi para pengemudi Go-Jek. "Sebelum terjun ke lapangan, para driver dites di situ," tutur Yanto, pemilik warung di depan kantor Go-Jek tersebut.
Dari keterangan beberapa warga, kantor tersebut beroperasi hanya pada Senin-Jumat, dan pada Sabtu dan Minggu kantor itu libur. Saat penyerangan terjadi pun, hanya ada sejumlah petugas keamanan internal di depan kantor itu.
BACA: Kantor Go-Jek Ditembak: Kronologi & Motif Pengemudi Honda
Menurut pantauan, kantor pelatihan Go-Jek itu belum memiliki papan nama yang menunjukkan bahwa Go-Jek memiliki kantor di tempat itu. Dari empat ruko yang ada di tempat tersebut, semuanya diketahui dimiliki pihak Go-Jek.
Kantor pelatihan Go-Jek yang terletak di daerah Kemang Selatan Nomor 8, RT 07 RW 02, Kelurahan Bangka, ditembak orang tak dikenal pada Minggu, 1 November 2015, sekitar pukul 10.30. Menurut Kepala Kepolisian Sektor Mampang Komisaris Priyo Utomo Teguh, penembakan dilakukan dua orang.
BACA: Sebut Go-Jek Haram, Ahok Pernah Minta Dibelikan Martabak
Peristiwa penembakan itu, menurut Priyo, bermula ketika dua pengendara sepeda motor Honda Beat putih strip hijau berhenti di depan kantor Go-Jek. Saat didekati pihak keamanan, dua orang yang mengenakan helm full face itu langsung menembakkan senjata api ke arah gedung hingga kaca pintu depan kantor itu pecah.
DIKO OKTARA
BERITA MENARIK
Sebelum Bunuh Diri, Iptu Budi Pertemukan Pacar dengan Istri
Pembunuhan di Jasinga, Adinda Sempat Kelabui Pelaku