Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musim Hujan Datang, Waspadai Angin Kencang dan Petir

image-gnews
Ilustrasi cuaca ekstrem. ANTARA/Saiful Bahri
Ilustrasi cuaca ekstrem. ANTARA/Saiful Bahri
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga memprediksi sejumlah daerah di wilayah Bogor akan kembali diterjang tiupan angin puting beliung disertai guyuran hujan dengan intensitas lebat serta sambaran petir yang cukup kuat hingga awal bulan Desember mendatang.

Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor Dedi Sucahyono mengatakan cuaca yang sangat ekstrem, yang melanda sebagian besar wilayah Bogor, akibat adanya peralihan dari musim kemarau memasuki musim penghujan.

"Saat ini, Bogor baru memasuki masa transisi dari musim kemarau ke penghujan sehingga pada masa ini Bogor sangat rawan dengan hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang," kata Dedi, Ahad, 1 November 2015.

Cuaca ekstrem pada masa transisi ini disebabkan masih kuatnya konvektif lokal di wilayah Bogor serta adanya perbedaan dan tekanan suhu di udara. "Akibat perubahan dan perbedaan tekanan udara di matas ini mengakibatkan kilatan petir cukup tinggi dan tiupan angin kencang, terutama di wilayah pegunungan," ujar Dedi.

Bahkan berdasarkan pengukuran curah hujan di wilayah Dramaga, mencapai 63,5 mm, Cibalagung Ciomas, 71,5 mm, Cimanggu 80,5 mm, "Sementara untuk kecepatan maksimum angin mencapai 27 khots atau 48 kilometer/jam dari arah tenggara.

"Daerah yang memiliki tingkat curah hujan paling estrem di sekitar wilayah Babakanmadang, Dramaga, sedangkan untuk angin kencang di wilayah Ciomas, Dramaga, Cijerik, dan Rumpin," kata Dedi.

Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan berdasarkan data dari petugas BPBD Kabupaten Bogor, dari tujuh desa di Kecamatan Ciomas yang diterjang angin putting beliung pada Jumat, 30 Oktober 2015 lalu, sebanyak 772 unit rumah rusak. "Dari 772 unit rumah rusak akibat diterjang angin, terdiri atas 102 unit rusak berat, 424 rumah rusak sedang, dan 231 rumah rusak ringan," kata Nurhayanti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nurhayanti mengatakan kerusakan ratusan rumah yang terjadi di Kecamatan Ciomas tersebut diakibatkan karena bencana alam sehingga menjadi kewajiban Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mengganti dan memperbaiki kerusakannya, "Pemkab Bogor melakukan assessment setelah mendapatkan laporan resmi atau secara tertulis dari pemerintah desa, kecamatan, dan diserahkan ke Pemkab Bogor," kata dia.

Assement bagi masyarakat Kabupaten Bogor, yang menjadi korban bencana alam dan kebakaran itu anggarannya dialokasikan dari biaya tidak terduga dan biaya yang sudah dialokasikan untuk biaya penanggulangan bencana, "Kali ini kami akan ambil dari anggaran tidak terduga yang saat ini masih tersedia sekitar Rp 10 miliar," kata dia.



M SIDIK PERMANA

Baca juga:

Eksklusif: Terkuak, 40% dari Harga Obat Buat Menyuap Dokter
Pemain Chelsea: Mending Keok Ketimbang Menang buat Mourinho!

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan,

30 menit lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan,

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

9 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

12 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

14 jam lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

14 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

14 jam lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.


Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

20 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. Farmersalmanac.com
Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

22 jam lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa M4,9 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Banda.


Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Laut Selatan M4,9 Guncang Pangandaran Sampai Bantul

Guncangan kuat terasa di daerah Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat, dengan skala intensitas gempa III MMI.