TEMPO.CO, Jakarta - Wiji Lestari, perempuan pedagang sayur yang ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Haji Sabar No.67 RT 004 RW 01 Kelurahan Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, diduga dibunuh perampok. Dugaan itu muncul karena tiga cicin emas di jari perempuan 50 tahun itu hilang. "Kulit jarinya mengelupas, bekas cincin yang dipaksa dilepas," kata Sri Haryanti, tetangga Wiji, Rabu, 4 November 2015.
Menurut Sri, Wiji memang gemar menggunakan perhiasan, seperti gelang, cincin, kalung, dan anting. "Pakainya enggak cuma satu, cincinnya ada tiga, gelangnya besar-besar," katanya. Saat jasad Wiji ditemukan, hanya ada satu anting di telinganya. Kalungnya pun sudah lepas dari leher tapi tersangkut di baju Wiji.
Kematian Wiji pertama kali diketahui Wiwid Nanda, keponakannya, kemarin petang. Wiwid datang ke rumah Wiji atas permintaan Sri. Sebab, Sri curiga karena tetangganya itu tidak keluar dari rumah seharian. "Sampai sore, lampu rumahnya masih menyala," kata Sri.
Wiwid sempat mencari bibinya itu ke Pasar Induk, tempat Wiji berjualan. Namun, karena di sana Wiji tidak ada, Wiwid masuk ke rumah lewat atap. Tidak berapa lama, Sri mendengar Wiwid berteriak histeris karena melihat Wiji sudah terbujur kaku di dalam kamar.
VINDRY FLORENTIN