TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso mempertanyakan keseriusan pemerintah menangani masalah narkotika. "Serius enggak negara ini nanganin narkoba?," katanya di Kantor BNN, Cawang, pada Jumat, 6 November 2015.
Budi mengatakan masalah narkoba di Indonesia sudah sangat serius hingga berstatus darurat. "Ini ancaman negara," katanya. Ancaman tersebut muncul dari para pengedar narkoba yang disebut Budi sebagai pembunuh massal dan terencana.
Menurutnya, penanganan masalah narkoba tidak boleh asal-asalan. "Kalau memang serius, taruh di pulau terpencil. Kirim kantong makanan setiap hari, lalu lepas sendiri. Survive," kata Budi menyebut penjara untuk para bandar narkotika.
Budi mengatakan kalau bisa nanti di sekeliling pulau akan dimasukkan buaya. Buaya yang dipilih harus jenis buaya yang ganas. "Masukkin buaya biar enggak bisa lari," kata Budi sambil tertawa.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri tersebut mengatakan ia sudah memiliki beberapa rencana penanganan narkoba hingga tahun depan. Salah satunya ialah rencana pembuatan penjara khusus narkoba di pulau terpencil seperti disebutkan di atas. Ia mengatakan programnya kedepan memerlukan bantuan dari banyak pihak, termasuk TNI, Polri, hingga masyarakat.
Ia mengatakan akan melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan oleh siapapun. "Kepala BNN siap bikin gaduh," ujarnya. Dengan catatan, langkah tersebut efektif. "Selama ini belum ada yang efektif, buktinya jumlah pengguna narkoba meningkat," kata Budi.
Jika kegaduhannya mengganggu, Budi mengaku siap diganti. "Mudah-mudahan diganti, jadi presiden," katanya sambil tertawa. "Tapi ya bukan gantiin posisi Presiden Jokowi" katanya lalu tertawa.
VINDRY FLORENTIN
Video tentang Razia Narkoba: