TEMPO.CO, Jakarta - Sejak selesai dibangun dua tahun lalu, Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulogebang, Jakarta Timur, masih sepi penumpang."Jarang ada yang naik dari terminal," kata Dedi, pengemudi angkutan umum jurusan Jalan Baru-Stasiun Cakung, Kamis, 12 November 2015.
Walhasil, bus-bus antarkota lebih banyak memanfaatkan terminal sebagai tempat para pengemudi beristirahat ketimbang menunggu penumpang.
Ujang, salah seorang pengemudi bus jurusan Tasik-Klender via Terminal Pulogebang mengaku, sejak pindah ke terminal tersebut, busnya sepi penumpang. Padahal ketika masih mangkal di terminal bayangan Pondok Kopi, busnya hampir selalu dipenuhi penumpang. "Sekarang di sini enggak pernah penuh," katanya.
Menurut Ujang, rendahnya minat penumpang bisa disebabkan oleh sedikitnya pilihan angkutan di terminal. Selain itu, fasilitas pelayanan tidak memadai. "Penumpangnya telantar, enggak bisa makan minum yang benar," katanya.
Lahan seluas 15 hektare itu memang belum ramai pedagang. Ketika Tempo menyambangi terminal, hanya terlihat dua pedagang di dekat pintu masuk, di sebelah tempat bus menunggu penumpang. Satu pedagang berjualan minuman, camilan, dan rokok, sedangkan satu pedagang lagi berjualan siomay.
Terminal Terpadu Pulogebang tak hanya diperuntukkan bagi bus-bus antarkota dan antarprovinsi, tapi juga angkutan kota, metromini, dan Transjakarta.
VINDRY FLORENTIN