TEMPO.CO, Jakarta - Banjir di bantaran Kali Ciliwung mengundang rasa penasaran warga yang melewati daerah sekitar Kampung Pulo. Beberapa warga berjejer di pinggir beton sungai, menyaksikan kayu-kayu mengalir di Kali Ciliwung yang berwarna cokelat dan kegiatan warga yang rumahnya di pinggir sungai.
Novita Sari, karyawan perusahaan swasta di Jatinegara, mengatakan sengaja mampir ke bantaran Kali Ciliwung di Kampung Pulo setelah selesai bekerja. "Pengin lihat sungai dan yang kebanjiran," kata dia kepada Tempo pada Senin, 16 November 2015 sambil bersandar di dinding beton.
Novita, yang tinggal di daerah Casablanka, mengatakan penasaran dengan banjir di Kampung Pulo. Setelah melihat, ia merasa prihatin. "Semoga sungainya bisa cepat dinormalisasi," kata dia.
Penonton lainnya, Riza Widya Rohana, wanita yang berprofesi sebagai dokter ini mengatakan penasaran dengan hasil kerja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. "Saya mau lihat perkembangan program yang sudah dilakukan pemerintah," katanya. Menurut dia, proyek normalisasi Ciliwung sudah sangat tepat.
Dokter yang tinggal di Tebet, Jakarta Selatan, ini berharap proyek bisa segera selesai. "Normalisasi kan tujuannya baik. Kalau kena banjir gini kan mereka sendiri yang kasihan," katanya.
Ciliwung juga ditonton oleh seorang kakek asal Pinang Ranti, Jakarta Timur, bernama Yoyo Suparyo. Ia mengaku berangkat sendiri dari rumahnya ke dekat Kampung Pulo untuk melihat banjir dan normalisasi sungai. "Saya dengar kemarin banjir, makanya saya mau lihat. Ternyata sudah surut," kata kakek berusia 71 tahun itu.
Selain masyarakat yang berkumpul, banjir Ciliwung juga menarik pedagang, mulai dari pedagang buah, minuman, hingga kupat tahu. Yadi, pedagang minuman, menjajakan dagangan setelah melihat kumpulan warga. "Lumayan, rezeki," kata dia.
VINDRY FLORENTIN
