TEMPO.CO, Tangerang - Dari Stasiun Manggarai ke Bandar Udara Soekarno-Hatta hanya 54 menit. Demikian berita di Koran Tempo edisi 16 November 2015 yang mengabarkan kereta bandara ini akan beroperasi pada 2017 dengan infografik lengkap.
Pembangunan Terminal III sudah 85 persen dan akan beroperasi 2017. Terminal sepanjang dua kilometer dengan lebar 600 meter ini akan menampung 25 juta orang per tahun dengan memudahkan penumpang mencapai pesawat, karena hanya sekali pemeriksaan logam.
Bandara juga sedang diperluas hingga 830 hektare dan landasan pacu ketiga dengan biaya Rp 13 triliun sepanjang 3,6 kilometer dan lebar 600 meter. “Pembebasan lahan ini sekaligus untuk pembangunan runway keempat dan terminal keempat,” kata Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II Agus Haryadi.
Dua landasan pacu yang ada sekarang, kata Agus, sudah tak cukup menampung pesawat. Saat ini ada 72 pesawat di Soekarno-Hatta. Artinya, ada 1.700 pergerakan pesawat dalam sehari. Akibatnya, saat take off maupun mendarat pesawat harus antre minimal setengah jam.
PT Angkara Pura II juga tengah menyiapkan kereta ke Stasiun Manggarai. Perusahaan negara ini bekerja sama dengan PT Railink Indonesia, anak usaha PT Kereta Api Indonesia, membangun rel sepanjang 12,5 kilometer dari Batu Ceper ke bandara. “Pembebasan lahan empat kilometer lagi,” kata Heru Kuswanto, Direktur Utaram Railink, saat penyerahan ganti rugi ketujuh pada Rabu, pekan lalu.
Gugatan warga Ploris Plawad atas 103 bidang tanah ke pengadilan tak akan mempengaruhi pembangunan rel. Soalnya, kata Heru, gugatan itu hanya soal nilai ganti rugi. Penduduk meminta Rp 20 juta per meter persegi tapi ditolak pengadilan. Mereka tengah menanti putusan Mahkamah Agung yang diketuk dua bulan lagi. “Tahun 2017 kereta beroperasi,” kata dia.
Ada 815 bidang lahan yang harus dibebaskan untuk rel baru itu di lima kelurahan dan delapan kecamatan Kota Tangerang. Rel tersebut akan bersambung ke Stasiun Kalideres yang menghubungkan ke Stasiun Manggarai-Bogor-Bekasi. Sejatinya, Presiden Joko Widodo meresmikannya pada Rabu, pekan lalu, tapi batal.
JONIANSYAH HARDJONO
Infografik lengkap lihat di Koran Tempo edisi 16 November 2015.