TEMPO.CO, Jakarta - Petualangan Dewi Apriani, 30 tahun, harus berakhir di salah satu hotel di Depok, Jawa Barat. Dia dicokok pada 23 Oktober lalu karena diduga menjadi penyedia jasa pekerja seks alias muncikari. Dewi mengaku telah dua tahun menjalani profesinya sebagai muncikari.
Ia mengaku terdesak menjadi muncikari, karena desakan ekonomi harus membeli susu untuk anaknya yang masih balita. Suaminya yang bekerja serabutan tidak bisa memberikan nafkah. Dewi memiliki lima pekerja seks yang bisa dipesan lewat telepon.
Untuk menawarkan para pekerja seks itu, Dewi bekerja sama dengan para security hotel. Namun, untuk pria hidung belang yang menjadi pelanggan tinggal menelpon atau pun memberikan pesan singkat. "Nanti saya yang atur. Biasanya transaksi langsung di hotel dengan pelanggan yang sudah kenal," kata Dewi.
Dewi mengaku menjajakan PSK dengan tarif bervariasi dengan kisaran harga Rp 300 ribu-Rp 1,5 juta. Dari hasil transaksi tersebut Dewi mendapatkan persekot sebesar Rp 50 ribu untuk tarif PSK Rp 300 ribu dan fee sebesar Rp 200-300 ribu dari PSK dengan tarif Rp 1,5 juta. "Yang Rp 1,5 juta itu semalaman atau long time," ucapnya.
Selain itu, Dewi mengaku tidak pernah mencari PSK untuk bekerja padanya. Justru PSK yang datang kepadanya untuk mencari kerjaan, karena dia memiliki link para pria hidung belang. "Kebanyakan mereka sudah tidak bekerja dan ingin mencari kerja," ucapnya.
Kepala Polresta Depok Komisaris Besar Dwiyono mengatakan masih menyelidiki keterlibatan petugas keamanan hotel, yang membantu muncikari. Polisi berhasil menangkap tersangka dengan berpura-pura menjadi pembeli layanan cinta muncikari Dewi. "Kami tangkap tersangka dengan perempuan yang dia jual pukul 17.05 di Hotel Bumi Wiyata," ujar Dwiyono.
Korban yang dijadikan PSK, baru berusia 16 tahun. "Tersangka dijerat pasal 88 juncto pasal 761 Undang-undang nomor 35 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 10 tahun penjara."
IMAM HAMDI
Baca juga:
Teror Paris: Inilah 5 Kejadian Baru yang Menegangkan!
ISIS Kelompok Teroris Terkaya Sepanjang Sejarah