Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengelola Bantargebang Minta Tipping Fee Dinaikkan  

image-gnews
Truk sampah menunggu giliran bongkar muatan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, 5 November 2015. Penghadangan terhadap truk-truk sampah DKI Jakarta yang hendak melewati kawasan Cileungsi, mengakibatkan terlambatnya waktu tiba truk di Bantargebang, Bekasi. TEMPO/Subekti
Truk sampah menunggu giliran bongkar muatan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, 5 November 2015. Penghadangan terhadap truk-truk sampah DKI Jakarta yang hendak melewati kawasan Cileungsi, mengakibatkan terlambatnya waktu tiba truk di Bantargebang, Bekasi. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jakarta akan memutus kontrak kerja sama dengan pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat: PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energi Indonesia.

Menanggapi rencana pemerintah itu, pengelola sampah Jakarta memilih fokus bekerja ketimbang berpolemik. Namun pengelola menginginkan mediasi dengan pemerintah Jakarta dan mengubah perjanjian. "Kami ingin tipping fee dinaikkan," kata Douglas Manurung, Direktur PT Godang Tua Jaya, Selasa, 17 November 2015.

Bagaimana rencana Anda jika pemerintah mau putus kontrak?
Kami di sini kerja saja. Kami menunaikan amanat kontrak. Kalau mereka sudah menyiapkan anggaran, syukur, kami bisa kerja. Berapa ton sampah yang mereka kirim, kami kelola semampunya.

Kalau diputus, akan dibawa ke jalur hukum?
Mereka sudah mengeluarkan surat peringatan pertama. Kami sudah jawab melalui pengacara kami, tinggal menunggu jawaban mereka. Kami enggak mau berperkara. Kami inginnya ada mediasi.

Untuk apa mediasi?
Sesuai dengan amanat instruksi Gubernur Jokowi pada 2014 dan Gubernur Basuki 2015, yakni mengkaji perjanjian agar tidak saling merugikan.

Berapa penghasilan pengelola dana sebulan?
Pemerintah Jakarta membayar tipping fee sebesar Rp 123.452 per ton. Jumlah tersebut dipotong dengan PPN, PPh, dan community development untuk Pemerintah Kota Bekasi sebesar 20 persen. Jadi yang kami terima itu di bawah Rp 100 ribu per ton, sehingga untuk menutup kekurangan ditambahkan penghasilan dari kompos, daur ulang, dan listrik. Dari sana juga minim penghasilannya. Menjual kompos enggak ada yang tertarik. Masyarakat lebih senang dengan pupuk buatan. Plastik juga terbentur dengan pemulung-pemulung, sehingga ini yang menyebabkan merugi.

Jadi mediasi dengan pemerintah Jakarta karena Anda ingin tipping fee dinaikkan?
Ini yang kami mau. Sebab, kalau mau bangun gasifikasi, kami enggak sanggup. Tipping kita ini di bawah. Bandingkan dengan Surabaya yang membayar tipping fee Rp 130 ribu per ton. Mereka tanpa memberi dana community development. Lelang tipping fee di ITF Sunter saja Rp 400 ribu per ton.

Pemerintah menuding pengelola wanprestasi?
Mengelola sampah tidak mudah. Persoalannya multidimensi. Ada lingkungan, sosial, politik, masyarakat, teknologi, dan hukum. Dari semua dimensi ini, kami bukan malaikat, ada saja dari dimensi ini kami melanggar. Begitu juga dengan pemerintah Jakarta.

Contohnya pemerintah Jakarta melanggar yang mana, ini yang harus didiskusikan. Jangan sampai pemerintah menuding kami wanprestasi, kami juga menuding mereka begitu. Duduk sama-sama. Yang mana wanprestasi kami. Kalau Bantargebang bermasalah, Jakarta tidak punya alternatif tempat delivery sampah. Jangan sampai chaos, nambah beban Pak Presiden Jokowi lagi. Untuk urusan kayak gini sampai ke Presiden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa wanprestasi Jakarta?
Menurut kami, wanprestasi DKI itu soal tonase. Di kontrak seharusnya tahun ini mereka kirim sampah sebesar 3.000 ton per hari, tapi faktanya 7.000 ton. Tahun depan di kontrak sampah yang dikirim harus 2.000 ton. Tapi kemungkinan akan berlebih sampah yang dikirim ke kami.

Apa akibat dari sampah yang dikirim berlebihan itu?
Konsep-konsep yang sudah kami desain akan berubah. Karena ITF yang harusnya dibangun di Jakarta tapi tak kunjung dikerjakan. Ini membuat sampah yang dikirim ke kami membeludak. Ini mengganggu desain kami, termasuk soal menghasilkan gas metan untuk listrik.

Bukankah pemerintah membayar semua sampah yang dikirim ke Bantargebang?
Iya, dibayar, tapi penerimaan lain enggak kami terima. Listrik yang harusnya 26 megawatt tapi sekarang cuma 2 megawatt per bulan.

Satu megawatt dijual berapa ke PLN?
Saya tidak tahu. Itu urusan PT Navigat Organic Energy Indonesia--perusahaan yang mengelola sampah menjadi listrik. (Menurut Glen De Fretes, salah seorang pegawai Nagivat, 1 megawatt dijual Rp 500 juta ke PLN).

Saham PT Godang Tua Jaya milik Reskon dan dua menantunya, yakni Anda dan Tumpak Sidabutar?
Akta yang lama memang seperti itu. Tapi, setelah Pak Tumpak jadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bekasi, ada perubahan kepemilikan saham. Pak Tumpak melepaskan saham yang dimiliki.

Diserahkan ke siapa?
Sahamnya diserahkan kepada Agatha Lia Widjayanti, anggota keluarga kami juga. Begitu Pak Tumpak menjadi anggota DPRD, dia tak mengurus Godang Tua lagi.

ERWAN HERMAWAN


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

3 jam lalu

SPBU di Jalan Juanda, Bekasi terkontaminasi air.  Tempo/Adi Warsono
Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.


Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

50 hari lalu

Penumpang melintas di samping eskalator yang rusak di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 1 Februari 2024. Sebelumnya penumpang angkutan umum kereta listrik memberikan aksi simbolik dengan memberikan bunga duka cita, karena sudah 100 hari satu eskalator di Stasiun Bekasi rusak sehingga mengganggu akses dan kenyamanan penumpang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.


Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Peluru Tak Terkendali diwakili Young Lex (pertama dari kiri) dan Fico Fachriza (pertama dari kanan) mewawancarai Sugeng (tengah), pelatih atlet bulu tangkis difabel di GOR Smesh Sukaraya. (Foto: Dok. PTT)
Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.


Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

22 Januari 2024

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka,  tiba di Jakarta Convention Center atau JCC, untuk melangsungkan debat cawapres ke 2 malam ini, Ahad, 21 Januari 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.


Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

18 Januari 2024

Halte bus di Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur, Kota Bekasi yang dibangun dengan nilai Rp 176 juta yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas USB Charger, CCTV, dan Wifi. Tempo/Adi Warsono
Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

Pemkot Bekasi membangun 10 halte bus dengan konsep smart modern, dilengkapi sejumlah fasilitas. Tapi ada yang memakan jalur pedestrian.


Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

14 Januari 2024

Foto Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad dan beberapa ASN Kota Bekasi pamer jersey nomor dua di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jumat, 29 Desember 2023. Foto: Istimewa
Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus itu.


Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

10 Januari 2024

Foto Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad dan beberapa ASN Kota Bekasi pamer jersey nomor dua di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jumat, 29 Desember 2023. Foto: Istimewa
Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

Camat Jatiasih, Kota Bekasi, Ashari mengatakan bodoh sekali jika ASN sengaja memamerkan jersey bernomor punggung 2.


Bocah Hanyut di Got Saat Hujan Lebat Ditemukan Tewas di Kali Bekasi

5 Januari 2024

Ilustrasi orang hanyut. shutterstock.com
Bocah Hanyut di Got Saat Hujan Lebat Ditemukan Tewas di Kali Bekasi

Berawal saat dia dan empat temannya bermain di got ketika hujan lebat.


Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membersihkan sampah di Bundaran HI setelah perayaan malam tahun baru berakhir pada Senin dini hari, 1 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.


Apindo Lega UMK Kota Bekasi 2024 Naik Rp 185 Ribu

2 Desember 2023

Pekerja saat pulang kerja melintas keluar di depan pabrik ban PT Bridgestone Tire Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 3 September 2020. Sebanyak 22 pekerja pabrik ban PT Bridgestone Tire Indonesia yang berlokasi di Kota Bekasi positif terinfeksi virus corona (Covid-19). Kasus ini menambah angka pekerja yang terpapar Covid-19 dalam klaster industri di Jawa Barat. Meski 22 Karyawannya terinfeksi virus corona (Covid-19) PT Bridgestone Tire Indonesia tidak menghentikan kegiatan operasional atau menutup pabriknya sementara. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Apindo Lega UMK Kota Bekasi 2024 Naik Rp 185 Ribu

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bersyukur UMK Kota Bekasi 2024 naik Rp 185 ribu menjadi Rp 5.343.430.