TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Sekitar 1.000 buruh dari wilayah Serpong, Tangerang Selatan, sejak pagi tadi bergerak menuju kantor Wali Kota Tangerang Selatan. Mereka menggelar aksi unjuk rasa terkait dengan imbauan mogok nasional para buruh, yang juga dilakukan oleh elemen buruh lainnya di Jabodetabek dan Banten.
Para buruh konvoi dari wilayah Serpong sampai kantor Wali Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan sepeda motor dan mobil komando. Mereka mengenakan atribut perusahaan masing-masing serta membawa bendera serikat pekerja.
"Kami menolak pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, yang mengatur kenaikan upah minimum kabupaten/kota disesuaikan dengan tingkat inflasi," kata Dahrul Lubis, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kota Tangerang Selatan, Selasa, 24 November 2015.
Menurut Dahrul, UMK 2015 di wilayah Tangerang Selatan sebesar Rp 2,7 juta. Berdasakan PP Nomor 78 Tahun 2015, besaran UMK 2016 adalah sekitar Rp 3 juta. "Buruh menolak dan menginginkan besaran UMK 2016 Rp 3,2 juta atau naik sekitar 25 persen dibanding 2015 ini," tuturnya.
Para buruh di Tangerang Selatan kini akan berkoordinasi dengan perwakilan pemerintah kota agar aspirasinya didengar dan disampaikan ke pemerintah pusat. "Kami akan bertemu Wali Kota Tangerang Selatan atau perwakilannya agar aspirasi kami, para buruh, didengar. Saya berharap pemerintah Kota Tangerang Selatan cepat tanggap dengan keluh kesah kami ini."
Pantauan Tempo, di lokasi terlihat para buruh menyuarakan aksinya di depan kantor pemerintah kota Tangerang Selatan di Jalan Siliwangi, Pamulang. Para buruh, yang mengendarai sepeda motor, memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan sehingga Jalan Siliwangi dialihkan.
MUHAMMAD KURNIANTO