TEMPO.CO, Jakarta - Petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menembak mati terduga pemerkosa karyawati di jembatan penyeberangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat, 27 November 2015.
"Pelaku melawan saat akan ditangkap oleh petugas. Dia mengeluarkan golok untuk menyerang petugas," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Pelaku teridentifikasi bernama ITH dan dikenal sebagai preman di kawasan Lebak Bulus. Ia tewas dengan dua luka tembakan di dadanya.
"Dia sudah sering malak (meminta uang paksa) pada banyak orang. Ini juga mungkin bukan perbuatan pertamanya. Diduga sudah banyak korban sebelumnya, tapi mereka enggak melapor," ujar Kepala Subdit Reserse Mobil (Resmob) Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Eko Hadi Santoso yang memimpin penangkapan ITH.
Menurut Krishna, identitas ITH sebelumnya telah dikonfirmasi oleh korban perkosaan, RJ. "Kami tunjukkan foto tersangka, dan korban membenarkan ITH pelakunya," ujarnya.
RJ menjadi korban perkosaan saat jam sibuk. Ia dicegat saat melintas di atas jembatan penyeberangan di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 21 November 2015.
Pada Jumat pukul 12.00 WIB, ITH sedang mengendarai sepeda motor ketika akan ditangkap. Namun saat diperintahkan menepi, ia malah menambah kecepatan motornya. "Saat akhirnya berhenti, ia malah melawan lagi, mengeluarkan golok," ujar Eko. Polisi pun menembakkan dua peluru yang bersarang di dada pria berumur 29 tahun ini. Mayat ITH saat ini berada di kamar mayat Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi.
EGI ADYATAMA