TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menanggapi peristiwa tertabraknya kereta commuter rute Tangerang-Duri oleh bus Transjakarta koridor 8 rute Harmoni-Lebak Bulus yang terjadi Sabtu 28 November 2015. Menurut Ahok, apabila kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta api di sekitar Kedoya tersebut diakibatkan oleh kesalahan sang sopir, dirinya tidak akan segan-segan memecat sopir bus Transjakarta tersebut.
"Standar kami udah jelas. Kalau ini kesalahan sopir, kami berhentikan. Kalau nggak sesuai ya out," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama, saat ditemui di ruang kerjanya di Balai Kota pada Sabtu, 28 November 2015.
Ahok mengungkapkan, sopir bus Transjakarta telah memiliki sertifikasi. Oleh sebab itu, sopir bus Transjakarta seharusnya lebih terampil dan hati-hati dalam mengemudikan busnya.
"Kan udah ada sertifikat. Yang bawa articulated (bus gandeng) itu tuh gajinya 3,5 kali UMP lho," kata Ahok.
Ke depannya, Ahok berencana akan menginstruksikan PT Transjakarta untuk lebih mengintensifkan pelatihan-pelatihan sopir agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Sekarang saya lagi suruh latih. Sopir-sopir metromini yang ikut juga bisa naik kelas nih. Nanti metromini lama-lama juga bisa ilang," tutur Ahok.
Tadi siang, sekitar pukul 14.35, sebuah kereta commuter 2173 rute Tangerang-Duri bertabrakan dengan bus Transjakarta dari operator DAMRI DMR-5078 di perlintasan kereta yang berada di Jalan Panjang, Kedoya, Jakarta Barat.
Ditengarai, sopir bus Transjakarta menerobos palang pintu kereta dan kemudian bertabrakan dengan KRL yang tengah melintas. Berdasarkan informasi dari PT KAI Commuter Jabodetabek dan PT Transjakarta, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Video Terkait, Mobil Patroli Kapolsek Hancur Ditabrak Kereta