TEMPO.CO, Tangerang - Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengungkapkan terbongkarnya sindikat pembobol tas di bagasi pesawat maskapai Lion Air merupakan hasil kerja sama semua pihak terkait dengan Bandara Soekarno-Hatta. Pihak-pihak itu antara lain operator bandara, maskapai penerbangan, dan pihak kepolisian.
"Ini tindak lanjut dari keresahan pengguna jasa bandara yang kehilangan barang di bagasi selama ini,” ujar Budi, Rabu, 6 Januari 2016. Menurut Budi, banyaknya keluhan penumpang yang kehilangan barang di dalam bagasi mendorong PT Angkasa Pura II menginvestigasi internal dengan melibatkan pihak kepolisian.
BACA: Maskapai Perketat Rekrutmen Porter dan Sekuriti
Awalnya, kata dia, aparat bandara kesulitan mendeteksi aksi para sindikat ini. “Sampai akhirnya kami berhasil memetakan beberapa titik di area make up bandara rawan kehilangan,” katanya. Pada pertengahan November 2015, kamera CCTV bandara berhasil merekam aksi pembobolan tas yang dilakukan porter Lion Air.
Korban mereka ketika itu adalah penumpang pesawat Batik Air di Terminal I C Bandara Soekarno-Hatta. Hasil rekaman itu kemudian diserahkan ke Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta. “Kami langsung menindaklanjutinya dengan melakukan penyelidikan,” kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Roycke Harry Langie.
BACA: Terungkap: 12 dari 20 Porter Lion Air Bobol Bagasi
Tak lama, polisi menangkap empat tersangka yang terdiri atas dua porter dan dua sekuriti maskapai Lion Air tersebut. Belakangan terungkap jika 12 dari 20 anggota regu porter Lion Air terlibat kasus pencurian dibantu dengan sekuriti maskapai. Polisi masih memburu belasan porter lainnya.
Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut Adi Kuncoro mengatakan kasus pembobolan bagasi yang marak di maskapai itu membuat jengah perusahaan. Dalam kasus yang diungkap polisi saat ini, Daniel memposisikan Lion Air sebagai korban. "Kami adalah korban dari kelompok oknum yang melakukan pencurian," katanya.
BACA: Minimnya CCTV, Penyebab Bagasi Penumpang Dicuri
Kondisi tersebut, kata Daniel, telah lama dikeluhkan penumpang Lion Air yang melapor sering kehilangan dan kerusakan tas. Selama 2014, kata Daniel, tercatat 28 kasus pembobolan tas di semua penerbangan Lion Air Group, meliputi Lion Air, Batik Air, dan Wings Air. “Sebanyak 18 kasus di antaranya kami ungkap sendiri,” katanya.
Pengungkapan kasus itu, kata Daniel, dilatarbelakangi banyaknya laporan dan kecurigaan terhadap petugas porter yang membawa sejumlah barang ketika selesai bertugas. “Ada yang membawa 5-6 handphone, setelah kami telusuri ternyata barang itu memang bukan milik mereka,” katanya.
BACA: Begini Cara Bandara Ngurah Rai Cegah Kasus Pembobolan Begasi
Adapun pada 2015, tercatat sedikitnya 15 kasus dugaan pembobolan tas yang terjadi di Lion Air Group. Karena itu, kata Daniel, maskapai meminta bantuan polisi untuk melakukan penyelidikan dan mengungkap kasus ini.
JONIANSYAH HARDJONO
BERITA MENARIK
Arab Saudi Mau Berdamai dengan Iran, Ini Syaratnya
Dua Mahasiswi Cantik Bikin Heboh, Jual Diri di Jalanan