Atasi Banjir, Kota Tangerang Susun Sistem Drainase Perkotaan

Minggu, 1 Oktober 2017 18:33 WIB

APBD Belum Diteken, Penanggulangan Banjir Tangerang Terhambat

TEMPO.CO, Tangerang - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berencana membuat Dokumen Rencana Induk Pengendalian Banjir dan Sistem Drainase Perkotaan untuk meminimalisir banjir. Sekretaris Daerah Kota Tangerang Dadi Budaeri mengatakan Pemkot Tangerang telah melakukan berbagai cara seperti normalisasi dan pengerukan Sungai Cisadane, Kali Angke dan juga Kali Sabi serta Kali Cirarab.

"Tapi itu semua belum cukup mengentaskan persoalan banjir, kata Dadi, Ahad 1 Oktober 2017.

Penanganan banjir di Kota Tangerang, menurut Dadi mesti dilakukan dengan skenario berskala besar dan untuk jangka panjang. "Pemerintah telah melakukan upaya pencegahan. Namun, sejumlah titik tetap tergenang air setiap kali hujan turun maupun karena curah hujan yang tinggi di daerah hulu," ujar Dadi.

Penanganan dan antisipasi harus dilakukan sejak dini dan melibatkan semua pihak. Dadi juga mengimbau agar semua pihak menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup.

Baca: Tangerang Banjir, 4.089 Jiwa Mengungsi

Selain persoalan curah hujan tinggi Dadi menyebutkan faktor sumber daya air di Kota Tangerang dipengaruhi oleh beberapa kondisi, antara lain seperti laju pertumbuhan urbanisasi terhadap perubahan tata guna lahan, berkurangnya daerah resapan air serta sampah pada drainase dan sungai.

"Untuk itu diperlukan penanganan yang komprehensif yang bisa menjadi guidance pengendalian banjir di Kota Tangerang," kata Dadi.

Pada saat ini, daerah rawan banjir di Kota Tangerang umumnya daerah permukiman dan perumahan serta kawasan industri. Sebut saja perumahan di Ciledug dan Periuk kerap menjadi langganan banjir.

Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Kota Tangerang Riznur Masrun mengatakan banjir tersebut kerap terjadi di sana karena tanah kosong berupa lahan tidur dan persawahan yang semula menjadi daerah resapan air berubah menjadi permukiman padat penduduk. "Ditambah adanya pengembang nakal," kata Riznur.

Meskipun secara peruntukan tidak menyalahi alih fungsi lahan, bukan berarti pengembang sewenang-wenang membangun tanpa memikirkan Analisis dampak lingkungan (Andal). "Sebelum persyaratan dipenuhi, pengembang tidak boleh melakukan pembangunan, "kata Riznur.

Dinas PUPR Kota Tangerang saat ini tengah menata drainase dalam rencana induk sistem drainase se-Kota Tangerang. Rencana induk ini akan memetakan kondisi dan menata drainase sebagai solusi mengatasi banjir. "Nantinya drainase itu terintegrasi menyambung dengan kawasan lain dan bermuara satu titik, jadi pengembang tidak boleh asal membuat drainase, "kata Riznur.

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

1 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

1 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

7 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

7 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

8 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

8 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

8 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

10 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya