Ribut Dana Kunker di APBD, Wakil Ketua DPRD: Agar Disesuaikan

Reporter

Larissa Huda

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 2 Oktober 2017 14:59 WIB

Ilustrasi gedung DPRD DKI Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Mohamad Taufik membantah meminta dana fantastis untuk kunjungan kerja ke luar negeri di rancangan APBD 2017. Namun, anggota hanya meminta ada penyesuaian anggaran kunjungan ke luar negeri selain yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan di APBD 2017 anggota dewan mengajukan permintaan kunjungan kerja ke luar negeri dengan nilai lebih besar dari yang sudah ditetapkan dalam Permenkeu Nomor 97 PMK.05/2010. Djarot mengatakan anggota dewan meminta biaya tersebut sampai tiga kali lipat dari aturan Kemenkeu.
Baca : Alasan DPRD Menunda Pengesahan Rancangan APBD DKI Jakarta 2017

"Kami minta pedoman yang luar negeri, biaya (kunker) ke luar negeri kalau ada. Kami kan sekali waktu kemungkinan setahun ada sekali undangan itu," ujar Taufik di Balai Kota Jakarta, Senin, 2 Oktober 2017.

Taufik mengatakan ada dua jenis biaya kunjungan kerja bagi anggota dewan, yaitu kunjungan dalam negeri dan kunjungan luar negeri. Khusus untuk perjalanan dinas ke luar negeri, Taufik meminta agar pembiayaannya menggunakan biaya riil atau real cost. Pasalnya, kata Taufik, biaya yang dipatok terlalu rendah.

"Tanya dong kalau kami ke Eropa, (sewa) hotel berapa di sana? Ternyata di Keputusan Menkeu itu ada pedomannya, USD 410. Contoh, paling tinggi (sewa hotel) Eropa-lah, USD 410. Kalau enggak cukup ya satu kamar berdua, bertiga," ujar Taufik.
Simak : Pengesahan APBD Perubahan DKI 2017 Ditunda Tanpa Penjelasan

Meski begitu, Taufik mengatakan anggota dewan sepakat mengikuti aturan Kemenkeu dengan asumsi setiap kamar yang disewa dihuni oleh 2-3 orang agar biaya yang dikeluarkan cukup untuk sewa transportasi lokal dan konsumsi. Adapun perjalanan diurus oleh Biro Kerja Sama Daerah dan Hubungan Luar Negeri.

Hanya saja, Taufik meninta pedoman kunjungan ke luar negeri dengan menggunakan asumsi bahwa sewa satu kamar hotel diisi oleh 2-3 tamu. Pasalnya, selama ini pertanggungjawaban kunjungan kerja oleh anggota dewan dilakukan secara perorangan. Jika panduan tersebut tidak ada, Taufik khawatir nantinya muncul kecurigaan ada pihak lain yang membiayai perjalanan tersebut.

"Solusinya tadi, boleh enggak berdua pertanggungjawabannya kayak apa? Jangan nanti kami yang kena masalah. Kan yang tanggung jawab per orang. Saya bilang bikin dong mekanismenya supaya kami tidak disalahkan," ujar Taufik terkait kisruh pos kunjungan kerja ke luar negeri di rancangan APBD DKI 2017.

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

10 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

26 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

56 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya