Alasan Konsumen Perkarakan Apartemen Grand Eschol Karawaci

Selasa, 10 Oktober 2017 12:51 WIB

Ilustrasi apartemen. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Tangerang - Sejumlah konsumen Apartemen dan Condotel Grand Eschol Residence Karawaci, Tangerang, melaporkan pengembang PT Mahakarya Agung Putra (MAP) ke Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Dalam laporannya, para konsumen meminta PT MAP bertanggung jawab atas mangkraknya pembangunan gedung setinggi 27 lantai itu.

Joelianto, salah satu pembeli dua unit Apartemen Grand Eschol, menuturkan pengembang ingkar janji. "Mereka menyampaikan unit sudah bisa ditempati pada akhir Desember 2016, tapi hingga saat ini apartemen belum selesai pembangunannya. Kami melaporkan Direktur Utama PT MAP. Intinya, mereka bohong, janji-janji saja. Makanya kami ingin uang kembali," kata Joelianto kepada Tempo, Selasa, 10 Oktober 2017.

Baca: YLKI Luncurkan Layanan Pengaduan Via Daring

Joelianto mengatakan ada ratusan konsumen dari berbagai daerah Indonesia yang saat ini menantikan informasi perkembangan dari pembangunan proyek apartemen dan condotel tersebut. "Sudah ada beberapa grup, yang isinya 10-an orang, melaporkan ke berwajib tapi mentok," kata Joelianto. Pengembang sulit dihubungi dan tidak kooperatif.

Joelianto tinggal di Grogol, Jakarta Barat. Dia mengatakan membeli apartemen lantai 21 sebanyak dua unit. "Saya sudah lunas, saya sudah membayar Rp 1 miliar," ujarnya. Pengembang tidak memberikan progres pembangunan. "Baru konstruksi sampai lantai 12, terus mangkrak, belum dilanjutkan sampai sekarang."

Konsumen lain, M. Rizwi Jilanisof Hisyam, mengatakan belum melaporkan ke pihak berwajib terkait dengan pembelian properti itu. "Saya masih melihat dan menunggu. Prinsipnya, saya beli condotel untuk investasi. Kalau memang bangunan dilanjutkan, ya saya terima. Kalau tidak, uang kembali juga tidak persoalan,” katanya.

Rizwi, yang tinggal tak jauh dari lokasi apartemen, mengatakan telah mengeluarkan uang Rp 600 juta untuk satu unit condotel di lantai dua.

Tempo menghubungi owner PT MAP, Hendra Murdianto, Komisaris sekaligus Direktur Utama perusahaan properti itu. Hendra pun meminta Andre, Manajer PT MAP, menjelaskan duduk perkara.

Andre membenarkan pembangunan gedung apartemen dan condotel yang nantinya dikelola Aston Grup itu terhenti. "Betul terhenti karena kami mengganti kontraktor, bukan lari dari tanggung jawab," kata Andre, Selasa.

Baca juga: YLKI: Tak Ada Pelanggaran dalam Curhat Acho Soal Apartemen

Andre mengatakan apartemen dan condotel itu sampai Juli 2016 berdiri hingga 15 lantai. "Dua lantai basement dan 13 lantai bangunan konstruksi, terhenti karena kontraktor PT Prima Cipta Karya over biaya, sehingga kami mengganti kontraktor," tuturnya.

Menurut Andre, ternyata mengganti kontraktor dengan yang baru tak semudah itu. Sebab, kontraktor baru, meskipun sudah menurunkan pekerjanya, belum melakukan kontrak dengan PT MAP. "Per 10 Juli kontraktor yang baru sudah menurunkan pekerjanya untuk membersihkan puing dan sisa-sisa pekerjaan yang berantakan. Pihak kontraktor juga sedang mengaudit sehingga hasil audit ini sebagai dasar kami melakukan kontrak kerja penerusan pekerjaan pembangunan gedung,” katanya.

Proses pembersihan itu diperkirakan memakai waktu satu bulan. Sehingga praktis pembangunan struktur gedung apartemen bisa dilakukan setelah itu.

Berita terkait

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

16 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

17 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

20 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

23 jam lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

2 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

2 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya