Nadirsyah: Bisakah Isu Pribumi Anies Baswedan Bereskan Jakarta?

Reporter

Adam Prireza

Kamis, 19 Oktober 2017 12:34 WIB

Gubernur Anies Baswedan disambut oleh murid-murid SD 07 Cawang, Jakarta, 18 Oktober 2017. Dalam Kunjugan Anies-Sandi melihat fasilitas di sekolah dan mengajak anak-anak sekolah untuk rajin membaca. Tempo/ Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen senior Monash Law School, Australia, Nadirsyah Hosen mempertanyakan apakah isu pribumi seperti dalam pidato Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menjadi andalan untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat Jakarta.

Menurut Nadirsyah, permasalahan nyata masyarakat Jakarta antara lain pelayanan publik, kemacetan lalu lintas, tata kota, kebersihan, serta kesempatan kerja, dan lainnya. Dia pun menunggu bagaimana Anies bekerja menggunakan isu identitas tersebut.

“Kita akan tunggu dan lihat bagaimana Anies memainkan isu identitas tersebut untuk menyukseskan program kerja dia dan Sandi,” katanya menjawab Tempo via pesan singkat pada Rabu, 18 Oktober 2017.

Nadirsyah, yang juga Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa NU Australia-New Zealand, menilai isi pidato tersebut sekaligus menobatkan Anies sebagai politikus dengan segmen khusus. “Lewat pidatonya, Anies telah mengukuhkan dirinya sebagai politikus yang peduli dengan posisi ekonomi dan politik pribumi.”

Simak: Inilah Pidato Anies Baswedan yang Sebut Istilah Pribumi

Pidato perdana Gubernur Anies dalam Pesta Rakyat di Balai Kota Jakarta, Senin malam, 16 Oktober 2017, memantik kontroversi. Dalam pidatonya selama sekitar 22 menit itu, Anies antara lain menyebut beberapa kali kata "pribumi" yang dia kaitkan dengan kolonialisme yang dihadapi masyarakat Jakarta. Menurut Anies, kolonialsme yang dia maksud adalah pada era penjajahan zaman dahulu. Namun, kritik sudah keburu meluas dari berbagai kalangan dari netizen sampai tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Menurut Nadirsyah, ada dua kalangan yang hendak dirangkul Gubernur Anies lewat pidatonya. Klompok pertama adalah para pengusaha ‘pribumi’ yang merasa kalah saing dengan pengusaha asing, khususnya dari etnis Tionghoa dan nonmuslim. Pengusaha asing dan nonmusli dipersepsikan mendapat berbagai fasilitas semenjak pemerintahan Presiden Soeharto.

“Anies Baswedan seolah hendak menjanjikan keberpihakan kepada pengusaha pribumi agar mereka bisa menjadi tuan rumah di Jakarta,” kata Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa NU Australia-New Zealand ini.

Selanjutnya, Nadirsyah mengatakan, kelompok kedua yang hendak disasar Anies Baswedan adalah para jenderal purnawirawan militer yang tidak puas dengan amandemen Undang-Undang Dasar 1945. Salah satu keberatan purnawirawan adalah dihapuskannya persyaratan pribumi sebagai presiden. “Dikhawatirkan ideologi yang bisa merusak Pancasila akan masuk lewat terpilihnya kepala negara yang bukan WNI asli atau pribumi,” tutur Nadirsyah.

ADAM PRIREZA | JOBPIE S.

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

2 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

3 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

3 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

4 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

4 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

4 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

4 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

5 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya