Polisi Minta Bubar, Demonstran Mahasiswa Mengaji

Reporter

Adam Prireza

Editor

Ali Anwar

Jumat, 20 Oktober 2017 20:51 WIB

Ribuan mahasiswa berdemonstrasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, 20 Oktober 2017. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia hadir dalam rangka mengevaluasi tiga tahun masa kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi mahasiswa tetap melakukan demonstrasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, meski waktu penyampaian pendapat sudah melebihi batas yang diberikan kepolisian, yakni hingga pukul 18.00. Setelah melakukan aksi teatrikal, ribuan mahasiswa bertahan di lokasi sambil melantunkan ayat-ayat Al-Quran.

Berdasarkan pengamatan Tempo, aparat kepolisian pun bersiaga membubarkan massa. Polisi beberapa kali mengimbau demonstran bubar, tapi tidak dihiraukan. “Kami ingatkan kembali untuk segera membubarkan diri. Kami sudah memberikan toleransi waktu,” kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto dengan pengeras suara Korps Brigade Mobil, Jumat, 20 Oktober 2017.

Dalam orasinya, mahasiswa menyatakan tidak akan meninggalkan tempat sebelum Presiden Joko Widodo datang dan menemui para mahasiswa. Para peserta demonstrasi yang terdiri atas unsur mahasiswa dan buruh itu memenuhi Jalan Medan Merdeka Barat. Mereka mengevaluasi kinerja tiga tahun kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan 11 ribu unit gabungan Kepolisian RI, Tentara Nasional Indonesia, dan Satuan Polisi Pamong Praja dikerahkan untuk mengamankan demo ini. “Elemen buruh dan Badan Eksekutif Mahasiswa mengevaluasi kinerja Jokowi-JK,” ujarnya.

Perwakilan mahasiswa dan buruh yang melakukan demonstrasi bergantian melakukan orasi di atas mobil komando. Tuntutan mereka sama, yakni meminta Presiden Jokowi merespons hal yang mereka suarakan. Mereka juga meminta masuk ke Istana. “Tiga tahun memerintah, rapor Jokowi tetap merah!,” kata seorang orator.

ADAM PRIREZA

Berita terkait

Awas, Kejahatan Kebencian Bisa Berujung Fatal

28 November 2021

Awas, Kejahatan Kebencian Bisa Berujung Fatal

Kejahatan bisa terjadi kapan saja. Kewaspadaan amat penting, terlebih adanya kejahatan kebencian yang bisa tak terduga, bahkan terhadap aparat.

Baca Selengkapnya

Jejak Milisi RSF Sudan yang Diduga Membuang Mayat ke Sungai Nil

7 Juni 2019

Jejak Milisi RSF Sudan yang Diduga Membuang Mayat ke Sungai Nil

Dalam perang di Yaman tahun 2015, milisi RSF di Sudan dikirim ke Yaman dan mendapat dukungan, uang dan senjata, dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya

Alasan Polisi Pakai Water Canon Bubarkan Pengepung LBH Jakarta

18 September 2017

Alasan Polisi Pakai Water Canon Bubarkan Pengepung LBH Jakarta

Kapolda Metro Jaya ungkap alasan polisi menggunakan water
canon untuk membubarkan massa yang mengepung kantor LBH
Jakarta, Senin dinihari.

Baca Selengkapnya

Pasca Bentrok di Depan LBH, Jalan Diponegoro Sudah Bisa Dilintasi

18 September 2017

Pasca Bentrok di Depan LBH, Jalan Diponegoro Sudah Bisa Dilintasi

Pagi ini Jalan Diponegoro di depan gedung LBH, Jakarta Pusat,
kembali dapat dilintasi kendaraan setelah bentrokan antara
polisi dan pengunjuk rasa.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kapolda Sumsel Soal Polisi Memukul Mahasiswa Unsri

4 Agustus 2017

Penjelasan Kapolda Sumsel Soal Polisi Memukul Mahasiswa Unsri

Agung mengatakan kepolisian sebenarnya tak ingin ada insiden kekerasan saat pengamanan aksi mahasiswa Unisri.

Baca Selengkapnya

Bentrokan Pemilu di Kongo, 44 Orang Tewas

21 September 2016

Bentrokan Pemilu di Kongo, 44 Orang Tewas

Ribuan orang turun ke jalan ibu kota Kongo, Kinshasa, Senin lalu, untuk menentang penundaan pelaksanaan pemilu.

Baca Selengkapnya

Komas HAM Temukan 10 Fakta Bentrok TNI AU dan Warga di Medan

29 Agustus 2016

Komas HAM Temukan 10 Fakta Bentrok TNI AU dan Warga di Medan

Blokade dilakukan warga di area publik, yakni akses masuk utama Pangkalan Udara Soewondo. TNI AU tidak dapat menerapkan konsekuensi hukum ala militer.

Baca Selengkapnya

Pendukung Permaisuri Sultan Ternate Bentrok dengan Polisi  

21 April 2016

Pendukung Permaisuri Sultan Ternate Bentrok dengan Polisi  

Polisi membubarkan pendukung Boki Nita karena memblokir jalan menunju bandara.

Baca Selengkapnya

Novel FPI Ditahan Mulai Hari Ini  

9 Oktober 2014

Novel FPI Ditahan Mulai Hari Ini  

Dia diancam maksimal 8 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Polisi Sesalkan Pemerintah Tak Bubarkan FPI  

8 Oktober 2014

Polisi Sesalkan Pemerintah Tak Bubarkan FPI  

Menurut Kabareskrim Suhardi Alius, FPI mempunyai banyak rekam jejak dalam melanggar aturan.

Baca Selengkapnya