TEMPO.CO, Jakarta - Fikri Abdullah Bin Bafaraj, menantu Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab, mengatakan tak tahu mengapa mertuanya tak hadir dalam acara Reuni 212 di Monumen Nasional hari ini, Sabtu, 2 Desember 2017.
"Wallahualam, wallahualam (mengapa tidak hadir)," katanya kepada Tempo di tengah acara Reuni 212.
Fikri lalu menerangkan sejatinya dia ingin Rizieq Shihab pulang ke Tanah Air. Namun, berdasarkan informasi dari pihak keluarga, Rizieq Shihab senang tinggal di Mekah, Arab Saudi.
Rizieq Shihab mengaku pergi ibadah Umroh pada April 2017 tapi tak kembali sampai sekarang. Kepergian Rizieq itu di tengah kabar santer dia akan dijadikan tersangka dalam kasus pornografi setelah ditemukan konten itu di telepon selulernya.
Dia sempat disebut-sebut bakal datang ke acara Reuni 212 sekitar pukul 11.00 WIB. Rizieq Shihab tak hadir tapi rekaman suaranya diperdengarkan di acara Reuni 212 di Monas hari ini. Dalam rekaman itu, dia menyerukan perjuangan melaksanakan syariah (hukum) Islam di Indonesia.
"Dengan lantang ingin saya sebutkan pada seluruh umat Islam di Indonesia untuk berjuang menuju NKRI bersyariah," kata Rizieq Shihab.
Menurut dia, NKRI bersyariah adalah NKRI yang beragama sesuai nilai-nilai Pancasila, yakni menjunjung tinggi ketuhaan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial. "NKRI bersyariah adalah mereka yang mencintai ulama dan tidak mengkriminalisasi apalagi menterorisasinya."
Rizieq juga menyinggung NKRI menjadikan pribumi sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
Sebelum pernyataan Rizieq Shihab soal pribumi, istilah yang sama menjadi pembicaraan di publik setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutnya dalam pidato inagurasi seusai pelantikan sebagai DKI-1 pada 16 Oktober 2017. Anies Baswedan pun dihantam kritik tajam karena menggunakan istilah pribumi karena dinilai berfikiran rasis. Gubernur Anies Baswedan juga tampil berpidato dalam acara Reuni 212 di Monas.
