Survei: Ahok di Penjara Tapi Lebih Populer Ketimbang Panglima TNI

Senin, 4 Desember 2017 14:31 WIB

dari kiri : Pangdam Jaya, Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, Komandan Pangkalan utama angkatan laut III, Brigjen TNI Marinir, RM Trusno, Pangkostrad, Edy Rahmayadi, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dan Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoops AU) Marsekal Muda Yuyu Yutisna usai mengikuti apel gabungan TNI, Polri dan Aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta , 17 Februari 2016. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sudah enam bulan meringkuk sebagai narapidana perkara penodaan agama ternyata lebih populer ketimbang Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Ahok berada di posisi keempat dengan elektabilitas dalam Pemilihan Presiden 2019 sebesar 3,3 persen seperti yang ditunjukkan hasil survei terbaru Indo Barometer. Sedangkan Panglima TNI Jenderal Gatot berada di bawahnya dengan 3,2 persen. Ahok juga berbeda tipis, hanya 0,3 persen, dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di posisi atasnya dengan 3,6 persen.

Survei nasional Indo Barometer dilakukan di 34 Provinsi yang melibatkan 1.200 responden. Rentang kesalahan atau margin error sigi ini cuma sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei tersebut diumumkan dalam diskusi dan pemaparan survei Indo Barometer bertajuk "Siapa Penantang Potensial Jokowi di 2019?" di Hotel Century, Senayan, Jakarta, pada Minggu, 3 Desember 2017.

Ahok masuk bui setelah diputus bersalah pada 9 Mei 2017 dalam perkara penodaan agama oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Ketika itu, dia baru saja kalah pilkada melawan Anies Baswedan.

Ahok dihukum 2 tahun penjara potong tahanan di Markas Korps Brimob, kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat. Sedangkan Anies Baswedan dilantik sebagai Gubernur DKI pada 16 Oktober 2017 bersama wakilnya, Sandiga Salahuddin Uno.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno sudah mengirimkan Amanat Presiden ke Dewan Perwakilan Rakyat tentang pergantian Panglima TNI. Presiden Jokowi dalam surat tersebut mengajukan calon tunggal KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo.

Menurut Gatot, dia tak ingin mencampuri keputusan Presiden Jokowi dalam pemilihan panglima TNI. Gatot mengatakan Presiden Jokowi memilih Panglima TNI berdasarkan kebutuhan. "Karena Presiden yang akan menggunakan panglima menggantikan saya bertugas ke depan," kata Gatot seusai menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan di Markas Besar TNI Cilangkap, Senin, 4 Desember 2017.

Gatot berharap Panglima TNI yang akan menggantikan dirinya bisa mengemban tugas sesuai kebutuhan Presiden Jokowi. "Presiden yang menggunakan berdasarkan tantangan tugas ke depan."

Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, Jokowi menempati urutan pertama dengan elektabilitas top of mind sebesar 34,9 persen. Posisi kedua Prabowo Subianto dengan elektabilitas jauh di bawah Jokowi, yakni 12,1 persen.

Alasan responden menginginkan Jokowi kembali untuk memimpin republik ini karena tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja tiga tahun Jokowi cukup tinggi, yakni mencapai 61,8 persen. Responden menilai ada peningkatan dalam pembangunan, dekat dengan rakyat kecil, sesuai dengan janji kampanye, bantuan pendidikan, dan Jokowi memberikan bantuan bagi masyarakat miskin.

Demikian urutan elektabilitas berdasarkan survei top of mind responden setelah Ahok dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

*Joko Widodo (34,9 persen)
*Prabowo Subianto (12,1 persen)
*Anies Baswedan (3,6 persen)
*Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (3,3 persen)
*Gatot Nurmantyo (3,2 persen)
*Ridwan Kamil (2,8 persen)
*Agus Harimurti Yudhoyono (2,5 persen)
*Megawati Soekarnoputri (2,0 persen)
*Tito Karnavian (1,8 persen)

Figur-figur yang muncul tersebut, termasuk Ahok dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dinilai oleh Indo Barometer berpeluang menantang Jokowi dalam Pilpres 2019.

Berita terkait

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

13 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

13 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

17 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

18 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

18 hari lalu

Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

Berikut kronologi perubahan istilah KKB menjadi OPM yang menuai kritik dari sejumlah pihak, serta pendekatan yang bakal dilakukan TNI di Papua.

Baca Selengkapnya