Yerusalem Ibu Kota Israel? Kedubes Amerika Serikat Diperketat

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Ali Anwar

Kamis, 7 Desember 2017 19:48 WIB

Seorang aktivis membawa karangan bunga mengecam Israel saat mengikuti aksi unjuk rasa solidaritas Palestina di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, (23/11). Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya memperketat pengamanan di area kedutaan besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. "Ada peningkatan keamanan dengan menggunakan patroli polisi," ujar juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Kamis, 7 Desember 2017.

Langkah itu diambil, kata Argo, setelah adanya pernyataan dari Presiden AS Donald Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel menggantikan Tel Aviv. Dikhawatirkan pernyataan itu menimbulkan reaksi masyarakat.

Kendati demikian, Argo mengatakan, hingga saat ini belum ada pemberitahuan ihwal akan ada aksi di Kedubes Amerika Serikat dalam waktu dekat. "Tapi pihak kepolisian tetap standby," ucap Argo. Patroli itu, Argo menambahkan, antara lain oleh petugas pengamanan objek vital yang berjaga di kedutaan. "Kita juga tambah anggota patroli untuk membackup ke sana."

Presiden Amerika Serikat, Donald Trum, menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kebijakan ini sekaligus membalik kebijakan luar negeri AS selama tujuh dekade terakhir. Trump juga memulai proses pemindahan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Hari ini kita akhirnya mengakui hal yang jelas: bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel," kata Trump dalam pernyataan di Diplomatic Reception Room di Gedung Putih seperti dilansir NY Times, Rabu, 6 Desember 2017. "Ini tidak lain adalah pengakuan realita. Ini juga hal yang benar dilakukan. Ini sesuatu yang harus dilakukan."

Advertising
Advertising

Langkah Trump pun menuai reaksi keras dan kritik dari berbagai pihak. Banyak pihak menyebut Trump tidak paham akar masalah Israel-Palestina dan malah memperburuk keadaan. Presiden Joko Widodo mengatakan, langkah Trump bertentangan dengan sejumlah rekomendasi dan aturan internasional. Salah satuny rekomendasi Dewan Keamanan PBB, di mana Amerika Serikat ada di dalamnya.

Ke depannya, Presiden Jokowi meminta Amerika Serikat mempertimbangkan kembali sikap mereka soal Yerusalem atau Israel. Sementara itu, kata Jokowi, pemerintah Indonesia akan mendorong negara-negara anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan PBB untuk menggelar sidang terkait langkah Trump.

Presiden Jokowi juga meminta Menteri Retno Marsudi untuk segera meminta penjelasan dari Dubes Amerika Serikat di Indonesia.

Berita terkait

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

2 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

3 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

8 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

16 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

17 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

20 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya