Tanggul Laut Sampai 2030, Setelah itu Jakarta Bisa Tenggelam

Reporter

Friski Riana

Editor

Ali Anwar

Jumat, 8 Desember 2017 15:38 WIB

Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meninjau pembangunan tanggul laut raksasa di Cilincing, Jakarta Utara, 8 Desember 2017. Tempo/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro memperkirakan usia tanggul laut atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Tahap A hanya sampai 2030. "Sistem pertahanan sekarang jangka pendek, cuma sampai 2030," kata Bambang saat meninjau tanggul di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat, 8 Desember 2017.

Bambang menjelaskan, DKI memiliki persoalan serius mengenai penurunan muka tanah. Setiap tahunnya, permukaan tanah di DKI urun sekitar 7 sentimeter. Jika tidak ada penanganannya, Bambang memperkirakan wilayah DKI pada 2030 akan terkena banjir dan tenggelam dari dua arah.

"Yang laut masuk, jadi hampir seluruh Jakarta Utara akan kena banjir laut. Yang daerah Jakarta lebih ke selatan itu akan terkena banjir dari gunung dan sungai," ujar Bambang.

Untuk memperlambat penurunan muka tanah sekaligus memperpanjang usia tanggul laut, Bambang punya solusi. “Kuncinya, DKI harus berinvestasi air bersih dengan menyediakan waduk dan pengolahan limbah. Nilai investasi yang diperkirakan untuk membangun sistem pengolahan limbah sekitar Rp 89-90 Triliun,” ucap Bambang.

Jika solusi tersebut masih belum bisa mengatasi banjir rob di DKI, Bambang menambahkan, jalan satu-satunya adalah membangun tanggul laut secara keseluruhan, yaitu melengkapi Tahap A hingga C. "Tanggul laut itu pertahanan ultimate-nya. Hitungan terakhir tanggul laut keseluruhan hampir Rp 100 triliun," kata Bambang.

Advertising
Advertising

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan sewerage (jaringan saluran atau beberapa jaringan yang semuanya menuju satu titik pembuangan yang sama) dan drainase akan dikerjakan.

Untuk pembiayaannya, Sandiaga Uno masih memperkirakan untuk menggunakan skema kerjasama pemerintah badan usaha (KPBU) atau anggaran daerah untuk tanggul laut. "Ini mendesak buat kami, karena Jakarta Utara jadi battle ground, karena kemiskinan. Juga pendidikan di sini 4 dari 10 siswa SMA enggak lulus," kata Sandiaga Uno.

Berita terkait

Banjir Semarang, Pakar UGM Peringatkan Berkurangnya Daerah Tangkapan Air dan Alihfungsi di Pesisir

47 hari lalu

Banjir Semarang, Pakar UGM Peringatkan Berkurangnya Daerah Tangkapan Air dan Alihfungsi di Pesisir

Salah satu penyebab banjir di Semarang diantaranya penurunan tanah dan berkurangnya wilayah resapan air

Baca Selengkapnya

Pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Dinilai Merusak Lingkungan dan Tambak Warga

18 Januari 2024

Pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Dinilai Merusak Lingkungan dan Tambak Warga

Pembangunan tol tanggul laut Semarang-Demak dinilai akan merusak lingkungan dan mengancam tambak warga.

Baca Selengkapnya

Bukan Giant Sea Wall, Koalisi Masyarakat Sipil Sarankan Solusi Alternatif Atasi Masalah di Pantai Utara Jawa

12 Januari 2024

Bukan Giant Sea Wall, Koalisi Masyarakat Sipil Sarankan Solusi Alternatif Atasi Masalah di Pantai Utara Jawa

Koalisi Maleh Dadi Segoro menolak pembangunan giant sea wall dan menyarankan pemerintah menggunakan pendekatan lain untuk mengatasi permasalahan di pesisir pantai utara Jawa.

Baca Selengkapnya

Walhi Sebut Giant Sea Wall Solusi Palsu Masalah Krisis Iklim, Apa Sebabnya?

12 Januari 2024

Walhi Sebut Giant Sea Wall Solusi Palsu Masalah Krisis Iklim, Apa Sebabnya?

Walhi menyatakan pembangunan giant sea wall justru semakin mengancam keberadaan ekosistem mangrove di Pantura Jawa.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Beberkan Dampak Negatif Proyek Giant Sea Wall

12 Januari 2024

Koalisi Masyarakat Sipil Beberkan Dampak Negatif Proyek Giant Sea Wall

Koalisi masyarakat sipil Maleh Dadi Segoro (MDS) menolak proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall di Pantura Jawa.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall di Pantura, Apa Urgensinya?

11 Januari 2024

Pemerintah Bakal Bangun Giant Sea Wall di Pantura, Apa Urgensinya?

Airlangga mengatakan Giant Sea Wall dibuat untuk mengatasi adanya ancaman dari banjir rob dan penurunan muka tanah di Pantura.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cawe-cawe soal Infrastruktur Tanggul Laut, Begini Kata Ekonom

11 Januari 2024

Prabowo Cawe-cawe soal Infrastruktur Tanggul Laut, Begini Kata Ekonom

Cawe-cawe Prabowo soal proyek tanggul laut diketahui melalui keterlibatan Universitas Pertahanan yang akan menjadi bagian dari tim kajian.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cawe-cawe soal Tanggul Laut, Ekonom: Jangan Terlalu Melenceng dari Tugas Utama

10 Januari 2024

Prabowo Cawe-cawe soal Tanggul Laut, Ekonom: Jangan Terlalu Melenceng dari Tugas Utama

Direktur Celios Bhima Yudhistira mengatakan Prabowo Subianto tak perlu bekerja di luar tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.

Baca Selengkapnya

Bulan Perigee Berlalu, Apakah Jakarta Bebas Ancaman Banjir dari Laut?

3 Desember 2023

Bulan Perigee Berlalu, Apakah Jakarta Bebas Ancaman Banjir dari Laut?

Potensi rob sempat menambah ancaman banjir di Jakarta seiring dengan meningkatnya hujan di hulu sungai-sungai beberapa pekan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Tanggul Muara Baru Kembali Ditinggikan 20 cm

6 Oktober 2023

Tanggul Muara Baru Kembali Ditinggikan 20 cm

Penambahan ketinggian tanggul di Muara Baru dilakukan agar air laut tidak masuk ke daratan saat kondisi laut sedang pasang.

Baca Selengkapnya