Natal, Polisi Datangi Ormas Agar Tak Lakukan Sweeping
Reporter
M Rosseno Aji
Editor
Ali Anwar
Sabtu, 9 Desember 2017 07:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis menjamin tidak akan ada aksi sweeping oleh masyarakat selama perayaan Natal 2017. Idham mengatakan telah memerintahkan jajarannya untuk mencegah hal tersebut terjadi.
"Sudah saya perintahkan seluruh Kapolres untuk tidak ada sweeping selama Natal. Tidak boleh," kata Idham di Polda Metro Jaya, Jumat, 8 Desember 2017.
Pada perayaan Natal tahun lalu, Front Pembela Islam (FPI) melakukan aksi sosialisasi dan sweeping terkait fatwa Majelis Ulama Indonesia yang mengharamkan muslim memakai atribut Natal. Mereka meminta pusat perbelanjaan tidak mewajibkan muslim memakai atribut Natal saat bekerja.
Untuk mencegah aksi sweeping di Jakarta, Idham Azis mengaku telah memerintahkan seluruh Kepala Polres di Jakarta dan sekitarnya agar berkoordinasi dengan organisasi kemasyarakatan setempat untuk tidak melakukan aksi sweeping. "Kami harus memberi jaminan bahwa perayaan Natal bisa berjalan dengan aman, lancar, dan tertib," ujar Idham.
Menurut Idham, pihaknya telah menyiapkan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2018 dengan menerjunkan 2/3 atau 20 ribu dari 30 ribu personil Polda Metro. "Jajaran Polda Metro telah siap melaksanakan pengamanan Natal dan tahun baru," kata Idham.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pengamanan dengan tema Operasi Lilin akan berlangsung selama sepuluh hari. Dimulai pada 23 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018.
Polda, kata Idham, masih menunggu detail operasi dari Mabes Polri. "Rencana operasi dari Mabes Polri sedang kami tunggu, tapi kemarin rapat awal, langsung dipimpin oleh Kapolri," kata Argo.
Idham mengatakan sejumlah objek vital menjadi fokus pengamanan Natal. "Fokus pengamanan akan ada di beberapa tempat, seperti masalah arus lalu lintas, objek vital, dan rumah yang ditinggal oleh penghuni untuk melaksanakan kegiatan libur panjang," kata Argo.