DWP 2017 Digelar, Hotel Berbintang Ketiban Rezeki
Reporter
Gangsar Parikesit
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Sabtu, 16 Desember 2017 11:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pesta musik Djakarta Warehouse Project alias DWP 2017 terbukti bisa menarik wisatawan asing datang ke Tanah Air karena banyak hotel berbintang mengalami peningkatan okupansi. Menurut Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tonny Bako, tingkat hunian hotel di kawasan JI Expo, Kemayoran, naik menjelang DWP 2017.
“Hampir semua hotel berbintang mengalami peningkatan okupansi,” kata dia, Jumat, 15 Desember 2017.
Pengunjung DPW 2017 tak hanya berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Di arena DWP kemarin sore, berkibar bendera sejumlah negara antara lain Malaysia, Singapura, Jepang, dan Taiwan.
Baca: Begini Bendera Mancanegara Diusung Sejumlah Penonton DWP 2017
Fadli, pengunjung asal Malaysia, mengatakan baru pertama kali menonton festival musik elektrik seperti DWP. “DJ (disc jockey) yang akan hadir bagus-bagus,” kata pemuda 24 tahun itu. “Di Malaysia ada acara serupa, tapi tak bagus seperti di sini.”
Manajer Legal Ismaya Live Hendro Santoso mengatakan festival musik seperti DWP 2017 menyerap banyak pekerja lepas dan turut menggerakkan roda pariwisata Jakarta. “Ini acara besar. Tahun lalu saja ada sekitar 30 ribu turis mancanegara,” ucap dia di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat.
Diperkirakan penonton festival musik terbesar kedua di Asia Tenggara ini tak sebanyak pada 2016. Hendro menduga penurunan jumlah penonton dipicu protes beberapa organisasi kemasyarakatan.
Tahun lalu, jumlah pengunjung DWP sekitar 80 ribu orang. Tahun ini, penyelenggara DWP menargetkan 90 ribu orang. “Kalau bisa sampai seperti tahun lalu saja kami bersyukur,” ujar Hendro.
Baca: Calo Tiket Berkeliaran di Ajang DWP 2017
Menurut Hendro, kelompok yang menolak DWP tahun ini lebih banyak dibanding pada tahun sebelumnya. Kamis siang lalu, misalnya, massa dari berbagai organisasi mendatangi JIExpo. Mereka membawa spanduk penolakan atas pergelaran DWP 2017.
Dua kelompok organisasi kemasyarakatan meminta izin kepolisian untuk berdemo di JIExpo pada hari pertama DWP 2017. Tapi, hingga sore hari, mereka tak kunjung datang. Karena ada ancaman demo pada hari-H, menurut Hendro, orang yang sudah membeli tiket pun bisa saja batal datang.
Meski tuduhan miring terhadap DWP 2017 tidak terbukti, menurut Hendro, pembentukan opini negatif bisa mematikan bisnis festival musik di Tanah air.
HENDARTYO HANGGI