Cerita Saksi Mata Soal Mahasiswa Tertimpa Selasar BEI yang Ambruk
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Jobpie Sugiharto
Senin, 15 Januari 2018 17:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Selasar Lantai Meizanin di Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, ambruk menimpa puluhan orang yang berada di bawahnya pada Senin siang tadi, 15 Januari 2018.
Salah seorang saksi mata kejadian, Amalia Rahmawati, mengatakan bahwa selasar tersebut ambruk menimpa puluhan orang yang ada di lantai 1. Sebagian dari para korban tersebut adalah sejumlah mahasiswa BIna Darma, Palembang, Sumatera Selatan, yang sedang berkunjung ke BEI.
"Korban dari kalangan mahasiswa sepertinya ada sekitar 15 orang," kata Amalia di Gedung BEI seusai kejadian.
Baca: Selasar BEI Ambruk Diduga karena Bom, Ini Kata Polisi
Amalia menceritakan, menjelang selasar ambruk dia sedang mencari makan siang di Family Mart BEI. Saat itu, sebagian rombongan mahasiswa berada di depannya. Mereka akan masuk ke ruangan IDX BEI. Namun, sebagian lagi belum sampai ruangan.
Selasar keburu ambruk menimpa mahasiswa yang belum sampai ruang IDX dan para korban lainnya yang kebetulan berada di bawah selasar lantai meizanin. "Bunyinya kencang sekali saat ambruk," ujar pekerja magang si salah satu perusahaan yang berkantor di Gedung BEI itu.
Melihat kejadian itu, Amalia melanjutkan, para pekerja berteriak histeris. Sebagian korban yang selamat langsung berhamburan ke luar untuk menyelamatkan diri lewat pintu darurat.
Baca: Selasar BEI Ambruk: OJK Umumkan Kelanjutan Transaksi Saham
"Saya langsung keluar. Bahkan, banyak (orang) yang menangis," ucap Amalia.
Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono membenarkan sedang ada kunjungan mahasiswa ketika selasar ambrol. Kejadiannya sangat tiba-tiba yang diketahui setelah ada suara benturan kencang.
"Setelah diperiksa, lantai 1 di tower 2 ambruk. Kemudian alarm gedung berbunyi."
Menurut Argo, jumlah korban selasar ambruk di Gedung BEI yang terdata mencapai 72 orang. Sebanyak 15 di antaranya dirawat di RSAL Mintoharjo Bendungan Hilir, 30 orang di MRCCC Siloam Semanggi, 7 korban di RSPP Kebayoran, dan 20 korban di RS Jakarta.