Sebuah survei pemilihan presiden 2019 menunjukkan Ahok dan Anies Baswedan bersaing ketat dalam hal elektabilitas. Survei yang diadakan Indo Barometer pada 15-24 November 2017 ini menempatkan Ahok di posisi keempat-di bawah Anies yang berada di posisi ketiga. Posisi pertama dan kedua berturut-turut ditempati Jokowi dan Prabowo. Survei ini melibatkan 1.200 responden dengan rentang kesalahan 2,83 persen. Tingkat kepercayaannya 95 persen.
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta sudah lewat setahun namun Amien Rais masih mengkritik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta.
Dalam acara penganugerahan gelar Pendekar Kehormatan Perguruan Silat Tapak Suci Muhammadiyah untuk Gubernur DKI Anies Baswedan, Amien Rais masih membicarakan kekalahan Ahok dalam pilkada Jakarta.
Dalam pidatonya, Amien Rais mengungkit kontroversi pernyataan Ahok mengenai Alquran Surat Al-Maidah Ayat 51. Menurut mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) dan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah itu, Ahok kalah karena menyebut salah satu surat dalam Alquran tersebut.
"Terbukti dulu Ahok keok karena mengganggu Al-Maidah 51. Jadi, para pengganggu, saya ingatkan harus hati-hati," katanya di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, hari ini, Minggu, 11 Februari 2018.
Ahok kini menjalani hukuman dua tahun penjara di Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, setelah divonis bersalah dalam perkara penistaan agama. Ahok mengutip Surat Al-Maidah Ayat 51 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, untuk menerangkan bagaimana serangan terhadap dirinya menjelang Pilkada DKI.
Amien Rais mengibaratkan orang beriman sebagai lebah penghasil madu yang menyehatkan. Meski tampak sibuk mengumpulkan madu, jangan sekali-kali mengganggu lebah. "Lebah yang berguna untuk manusia itu, kalau diganggu akan bangkit akan menyengat dan menghabisi para pengganggu itu. Jadi, jangan diganggu," ujar mantan Ketua MPR ini.
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
29 hari lalu
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.