Layanan Publik Kota Bekasi di Mal Dinilai Sebagai Terobosan Baru
Reporter
Adi Warsono (Kontributor)
Editor
Ali Anwar
Senin, 12 Februari 2018 18:20 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan semua pelayanan publik diarahkan ke mal pelayanan yang berada di pusat perbelanjaan Bekasi Junction atau Proyek Trade Center, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi. "Di dinas terkait juga masih dibuka," kata Rahmat, Senin, 12 Februari 2018.
Menurut Rahmat, dibukanya pelayanan terpadu untuk memecah konsentrasi orang yang berpusat di dinas terkait sebelumnya. Misalnya, pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang setiap hari hampir melayani sekitar 1000 orang, kini pelayanan juga bisa dilakukan di mal tersebut.
"Banyak pelayanan di mal pelayanan terpadu ini," kata Rahmat. Menurut dia, hampir semua layanan ada, baik yang ada di Pemerintah Kota Bekasi maupun kepolisian. Bahkan, dalam waktu dekat intansi lain seperti Kantor Pertanahan, Keimigrasian, Kantor Urusan Agama, juga membuka layanan di mal tersebut.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto mengatakan, hanya layanan hukum dan pembuatan surat izin baru masih dilakukan di kantor kepolisian. "Selebihnya bisa dilakukan di mal pelayanan seperti SKCK, izin keramaian, perpanjangan SIM, dan lainnya," kata Indarto.
Indarto mengatakan, mal pelayanan terpadu sangat tepat diterapkan di Kota Bekasi. Ia mencontohkan, pada musim penerimaan pegawai baru, layanan pembuatan SKCK setiap hari bisa diserbu ribuan orang, sementara ruangan yang ada cukup terbatas. "Konsentrasi bisa dipecah ke sini," kata Indarto.
Deputi Bidang Kebijakan Publik Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara/Reformasi Birokrasi, Suyatmo, mengapresiasi ini terobosan dari pemerintah Kota Bekasi dengan membuka mal pelayanan publik. "Bisa dibilang di mal pelayanan publik plus-plus," kata Suyatno.
Sebab, kata Suyatnoa, pengunjung selain mendapatkan pelayanan publik bisa sekalian jalan-jalan karena berada di pusat perbelanjaan. Menurut dia, ini baru dilakukan oleh Kota Bekasi dibanding daerah lain yang sudah lebih dulu yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Banyuwangi. "Konsepnya sangat tepat, pengunjung dimanjakan," ucap Suyatno.
Sejumlah pengunjung mal pelayanan terpadu Kota Bekasi memberikan catatan dibukanya kantor pelayanan terpadu tersebut. Misalnya, jumlah kursi tak sebanding dengan jumlah pengunjung. Selain itu, belum ada meja untuk mengisi formulir di lokasi. "Tempat charger handphone juga belum ada, padahal sekarang ini tempat itu adalah suatu kebutuhan," kata seorang pengunjung, Novita.