Sachzie Marchellyn, 9 tahn, kelas 4 SD adalah pengemar Ahok. Sebelum sekolah ia nenyempatkan diri untuk melihat persidangan Ahok di Pengadilan Jakarta Utara, 26 Februari 2018. TEMOP/Maria Fransisca Lahur.
TEMPO.CO, Jakarta – Ratusan orang memenuhi halaman Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, yang menjadi lokasi sidang pemeriksaan berkas Peninjauan Kembali (PK) kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Salah satu yang hadir pada sidang, Senin pagi, 26 Februari 2018, adalah Sachzie Marchellyn, bocah berusia 9 tahun, murid kelas 4 sekolah dasar (SD).
Pada saat sidang akan dimulai, dia naik ke lantai dua bersama para wartawan. Dia ditemani neneknya, Susan Manik.
“Aku suka sama Pak Ahok. Kerjanya terbukti kayak pasukan oranye gitu. Jadi, lingkungan kita bersih,” kata bocah yang mengenakan jaket pink ini.
“Aku yang minta datang ke sidang ini,” ujarnya. Susan Manik, 60 tahun, penggemar Ahok, menuruti keinginan cucunya itu.
Sejak pukul 07.00, keduanya sudah berdiri di halaman gedung Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Sekolahnya baru masuk pukul 10.00. Karena itu, dia membawa seragam sekolah dan buku pelajaran.
“Sempatkan ke sidang. Yang penting lihat Pak Ahok dulu," tuturnya.
Puluhan polisi dan tentara menjaga gedung Pengadilan Jakarta Utara. Mobil taktis pengendali demonstrasi, seperti water canon, Baracuda, dan Raisa, berderet di depan gedung.
Aparat menjaga ketat dari ancaman bentrok antara kelompok pendukung dan anti-Ahok. Sachzie pun hadir di pengadilan untuk menyaksikan idolanya, Ahok.