Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno memotong tumpeng dalam acara HUT Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Ke-68 di Simpang Silang Monas Jakarta Pusat, Kamis, 26 April 2018. TEMPO/Irsyan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin upacara hari jadi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ke-68. Kegiatan ini dipusatkan di Simpang Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 26 April 2018. “Di Jakarta Satpol PP memainkan peran yang penting untuk menjaga ketertiban masyarakat, menegakkan semua peraturan daerah,” ujar Anies.
Anies menyampaikan, saat ini penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP sudah jauh dari kekerasan. Tidak lagi menonjolkan kekuatan fisik dalam penanganan pelanggaran. “Dalam penutupan tempat-tempat hiburan yang melanggar, kami mengedepankan pendekatan legal dan pemeriksaannya pun kami menonjolkan peran Satpol PP Perempuan,” ujarnya.
Dalam acara ini juga disimulasikan upaya penertiban yang berujung kerusuhan. Anies dan wakilnya, Sandiaga Uno, mencoba formasi tameng yang dibuat oleh Batalion Pengendali Massa Satpol PP. Silih berganti kedua pimpinan DKI itu melempari barisan Satpol PP dengan batu. Sementara Satpol PP bertahan dan berlidung dibalik tameng.
Anies melanjutkan bahwa simulasi ini menjadi gambaran kondisi yang sering terjadi di Jakarta. Pemprov DKI tetap mengarahkan agar Satpol PP menghindari bentrokan fisik. “Saya ingin mengarisbawahi satu hal, bahwa pembinaan Satpol PP perempuan akan kami tingkatkan,” katanya.
Dalam sambutan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang dibacakan Anies Baswedan ditekan juga netralitas Satpol PP dalam politik. “Dalam tahun menyambut Pilkada serentak Satpol PP harus bersikap netral,” ujarnya.