Waisak 2018, Cerita Anies Baswedan Minta Diundang dan Cari Lokasi
Reporter
Maria Fransisca (Kontributor)
Editor
Dwi Arjanto
Rabu, 30 Mei 2018 02:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada perayaan Waisak 2018 mengejutkan pihak pengurus Vihara Ekayana Arama. Menurut Anies, dia mencari-cari tempat perayaan Waisak.
"Ini kan saya cari-cari, dimana acara Waisak ? Oh, di sana, pak. Ya sudah, saya datang," cerita Anies Baswedan di depan ribuan umat Budha di vihara yang berlokasi di kelurahan Duri Kepa, Jakarta Barat, Selasa, 29 Mei 2018.
Karena harus mencari-cari terlebih dahulu, Anies mengajukan permintaan khusus kepada pihak vihara. "Nanti kalau ada acara, saya diundang, dong," kata Anies Baswedan diiringi gelak tawa umat yang mendengar permintaan tersebut.
Baca : Kunjungi Perayaan Waisak, Anies Baswedan Dapat Seledang Berkah
Anies Baswedan sekaligus menawar undangan silaturahmi kepada pihak vihara. Ia berharap bisa silahturahmi lebih sering. "Nanti saya undang," kata Anies.
Namun Anies Baswedan tidak sekedar mengundang, namun melakukan permintaan lain. "Kalau undang biasanya saya minta 4 hal. Satu, apa hal yang harus diteruskan. Dua, apa yang harus kami koreksi. Tiga, apa yang harus kami lakukan. Empat, apa yang menurut bapak ibu lihat di lapangan belum dikerjakan pemerintah dan harus dikerjakan," Anies menjelaskan.
Di akhir kunjungan, Anies Baswedan diberi sebuah selendang berwarna merah marun. "Ini selendang berkah," kata pimpinan Vihara Ekayana Arama, Biksu Aryamaitri Mahasthawira. Anies juga diminta menuliskan sepatah kata pada sebuah kertas yang nantinya dipajang pada sebuah tempat di kompleks vihara.
Sebelum Anies Baswedan datang, Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Joni Supriyanto juga datang memantau keamanan. Pihak vihara juga mengalungkan selendang berkah berwarna biru kepada Joni.
Sekitar 8000 orang umat Budha memenuhi kompleks Vihara sejak pagi untuk merayakan hari Waisak 2018 yang pada tahun ini bertema 'Harmoni Dalam Kebhinekaan untuk Bangsa." Mereka selain berdoa dan menyanyi bersama, umat memberikan berbagai persembahan kepada para biksu.