DKI Beli Tempat Sampah dari Jerman Sejak Masa Gubernur Ahok

Reporter

Adam Prireza

Editor

Ali Anwar

Minggu, 3 Juni 2018 14:25 WIB

Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meninjau tempat pembuangan sampah Dipo Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu, 9 November 2016. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta tahun ini membeli 2.640 unit tempat sampah dari Jerman dengan total anggaran Rp 9,581 miliar. Pemesanan tempat sampah beroda atau garbage bin ukuran 660 liter dilakukan di Jerman, bukan di dalam negeri.

Kepala Dinas LH DKI, Isnawa Adji, mengatakan tempat sampah atau garbage bin dibeli di Jerman sebagai upaya modernisasi proses pengolahan sampah di Ibu Kota. Selain itu, kata Isnawa, pemesanan garbage bin menjadi perlu lantaran berfungsi sebagai pelengkap truk compactor.

Dinas LH memesan 2.640 garbage bin merek Weber dari Jerman. Perusahaan yang berlaku sebagai importir dalam pengadaan ini adalah PT Groen Indonesia yang berbasis di Surabaya.

Berdasarkan data Dinas LH, masing-masing garbage bin ini dibeli seharga Rp 3,5 juta, ditambah ongkos kirim dari Jerman sebesar Rp 79,2 juta, sehingga total dana yang dianggarkan dalam pengadaan ini sekitar Rp 9,581 miliar.

Baca: Anggaran Tempat Sampah Jerman Rp 9,58 M, Dinas LH DKI Buka Suara

Pembelian tempat sampah ke Jerman itu bukan yang pertama. Pada 2016, masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kata dia, Dinas LH melakukan pengadaan 96 unit truk compactor. Kemudian pada 2017, Dinas LH melakukan pengadaan 1.500 garbage bin ukuran 120-140 liter dan 660 liter.

Advertising
Advertising

"Kemudian pada 2017, pengadaan lagi 75 truk compactor, dan tahun ini kita beli lagi garbage bin. Jadi kalau tahun ini beli truk, tahun depannya beli garbage bin. Pengadaannya bertahap," ujar Isnawa kepada tempo, Ahad, 3 Juni 2018.

Menurut Isnawa, DKI Jakarta masih membutuhkan sekitar 3.800 garbage bin lagi untuk dapat betul-betul memodernkan proses pengolahan sampahnya. Isnawa menjelaskan, satu garbage bin dapat menampung sampah yang dihasilkan kira-kira 330 orang atau setara dengan 70 keluarga. Jumlah tersebut didapat dengan asumsi sampah yang dihasilkan tiap keluarga 2-3 liter per harinya.

Dengan adanya garbage bin ini, Isnawa berharap pada masa depan proses pengumpulan sampah dengan cara tradisional dapat berkurang secara bertahap. Alasannya, proses pengumpulan sampah yang masih menggunakan gerobak sampah tidak efektif dan tidak efisien.

"Tukang gerobak mengumpulkan sampah dari permukiman, kemudian di-dumping di TPS. Setelah itu diangkat kembali ke truk sampah untuk dikirim ke TPST Bantargebang. Proses ini tidak efektif dan tidak efisien," kata Isnawa.

Berita terkait

Cerita Enik Waldkonig Ihwal Ferienjob Sampai Diusut Polisi: Tak Ada Surat Panggilan Tiba-Tiba jadi Tersangka

19 menit lalu

Cerita Enik Waldkonig Ihwal Ferienjob Sampai Diusut Polisi: Tak Ada Surat Panggilan Tiba-Tiba jadi Tersangka

Enik Waldkonig menjelaskan tidak pernah mendapat surat panggilan dari Bareskrim Polri soal ferienjob. Tiba-tiba tersangka.

Baca Selengkapnya

Enik Waldkonig, Pemilik SHB Ceritakan Awal Mula 4 Mahasiswa Ferienjob Lapor ke KBRI: Bilang Kalau Bukan Program Magang

2 jam lalu

Enik Waldkonig, Pemilik SHB Ceritakan Awal Mula 4 Mahasiswa Ferienjob Lapor ke KBRI: Bilang Kalau Bukan Program Magang

Enik Waldkonig menceritakan empat mahasiswa ferienjob akhirnya melaporkan kejadian yang mereka alami ke KBRI Jerman.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

2 jam lalu

Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

Keluhan Achmad Muchlis tentang beban kerja tak pernah digubris saat ferienjob di Jerman yang berkedok magang mahasiswa

Baca Selengkapnya

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

2 jam lalu

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,

Baca Selengkapnya

Ferienjob: TPPO, Salah Prosedur atau Penipuan?

4 jam lalu

Ferienjob: TPPO, Salah Prosedur atau Penipuan?

Polisi menyebut kasus Ferienjob atau magang mahasiswa di Jerman sebagai TPPO, sementara Migrant Watch menyebutnya salah prosedur.

Baca Selengkapnya

Enik Waldkonig Tersangka TPPO Berkedok Ferienjob Bantah Telantarkan Mahasiswa di Bandara Frankfurt

4 jam lalu

Enik Waldkonig Tersangka TPPO Berkedok Ferienjob Bantah Telantarkan Mahasiswa di Bandara Frankfurt

Bareskrim Polri menetapkan Enik Waldkonig sebagai tersangka dugaan perdagangan orang berkedok magang mahasiswa ferienjob

Baca Selengkapnya

Cerita Bos PT SHB Tersangka TPPO Berkedok Magang Ferienjob saat Pertama Kali Libatkan Mahasiswa Indonesia

5 jam lalu

Cerita Bos PT SHB Tersangka TPPO Berkedok Magang Ferienjob saat Pertama Kali Libatkan Mahasiswa Indonesia

Bos PT SHB, Enik Waldkonig, menyebut ia pertama kali melibatkan mahasiswa Indonesia di program ferienjob pada 2022

Baca Selengkapnya

Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

6 jam lalu

Mau Magang? Ini Syarat Serta Cara Legal untuk Magang di Jerman dan Australia

Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok program magang terungkap setelah 4 mahasiswa yang sedang mengikuti ferienjob mendatangi KBRI.

Baca Selengkapnya

Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

13 jam lalu

Kejati Jambi Periksa Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman, Tunjuk 5 Jaksa Peneliti

Polda Jambi sedang menyelidiki kasus dugaan TPPO ferienjob dengan tiga orang terlapor.

Baca Selengkapnya

Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

20 jam lalu

Mengapa Program Magang Mahasiswa Seperti Ferienjob di Jerman Bisa Dikategorikan TPPO?

Tempo meminta pendapat Polri dan Kontras mengapa pengiriman mahasiswa magang ke Jerman seperti ferienjob bisa dikenai pasal TPPO?

Baca Selengkapnya