Terduga Teroris Ditangkap, Warga Kemayoran Sebut Tidak Neko-neko
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Untung Widyanto
Selasa, 10 Juli 2018 18:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Sari Hati tidak menyangka bahwa tetangganya, Suryono, adalah terduga teroris yang ditangkap di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
"Saya tidak menyangka kalau Suryono terlibat. Awalnya saya pikir polisi salah tangkap," kata Sari Hati pada Selasa, 10 Juli 2018.
Baca juga: Ahmad Dhani: Hadiah Kontes Lagu 2019 Ganti Presiden Persis Gaji..
Suryono, 41 tahun, ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu, 8 Juli 2018. Usai menangkap Suryono, polisi langsung menggeledah rumah kontrakannya di daerah Jalan Sukamulya 7, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Menurut Sari, Suryono dan keluarganya cukup baik di mata warga. Suryono telah tinggal bersama istrinya lebih dari empat tahun di rumah kontrakan milik keluarga Joko Prihatin. "Bahkan, istrinya lebih dari 7 tahun tinggal di kontrakan itu, sebelum menikah sama Suryono."
Sari mengatakan Suryono sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu perusahaan di Jakarta. Selain itu, untuk menambah penghasilan keluarganya, Suryono mengambil sampingan sebagai pengemudi ojek online.
Menurut dia, warga sempat tidak percaya saat polisi pada Senin sore, sekitar pukul 17.00 mendatangi rumah Suryono. Polisi menggeledah rumah dan menyita sejumlah barang milik Suryono. "Ada puluhan yang datang."
Joko Prihatin pun menilai Suryono sebagai warga yang baik. Menurut dia, tidak terlihat sedikit pun indikasi keterlibatan Suryono dalam jaringan teroris. "Orangnya tidak neko-neko. Tidak tertutup juga. Tidak ada yang menyangka (terlibat jaringan teroris)," ujarnya.