TEMPO Interaktif, Jakarta:Menjelang Pemilu 2004 Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat memerlukan gedung sebagai pusat data (data center) karena dalam waktu dekat akan digelar Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B) di seluruh Indonesia. Seluruh data yang dihasilkan dari P4B itu yang akan disimpan dalam pusat data dan akan digunakan KPU dalam Pemilu nanti. Ini dikatakan Ramlan Surbakti, wakil ketua KPU, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/1). Permintaan khusus kepada Pemda DKI untuk menyediakan Gedung Pusat Data itu, kata Ramlan, sudah diajukan kepada Gubernur DKI Sutiyoso. Karena kami sudah pernah memintanya ke Presiden dan Menko Ekuin, tetapi sampai sekarang belum ada tanggapan, kata Ramlan yang didampingi anggota KPU lain, seperti Imam B. Prasodjo dan Anas Urbaningrum. Menurut dia, Sutiyoso tidak menjanjikan hal itu, namun, pihaknya akan mengupayakan. Paling tidak akan dipinjamkan tempat oleh Pemda DKI selama 2-3 tahun, ujarnya. Gubernur Sutiyoso usai salat Jumat di Balai Kota mengatakan akan meninjau permintaan KPU itu. Mereka sebenarnya, sudah punya gedung, hanya, kurang representatif. Kami kan namanya membantu, untuk itu, saya harus menginventarisir gedung-gedung yang ada dulu, yang kemungkinan bisa mereka gunakan dalam jangka waktu tertentu, kata Bang Yos. Selain mengharapkan bantuan gedung dari Pemda DKI, untuk penyelenggaraan Pemilu di Jakarta nanti, Pemda DKI juga akan menjadi fasilitator yang menyediakan sarana dan prasarananya. Pada Pemilu 1999 lalu, kata Ramlan, Pemda DKI menalangi anggaran untuk pemilu di Jakarta. Dana itu sebagian ada yang kembali dan sebagian tidak kembali. Hal ini dibenarkan Sutiyoso yang menurutnya, karena dananya, terhambat turun dari pemerintah pusat. Untuk tahun 2003, perwakilan sekertariat KPU di DKI, Ismet Hasan, pihaknya telah mengajukan usulan anggaran dalam RAPBD 2003 sebesar Rp 125 miliar untuk persiapan penyelenggaraan pemilu 2004 di wilayah DKI. (Dimas Adityo - TNR)