Kronologi Penganiayaan Pria Keterbelakangan Mental di Acara Flona
Reporter
Zara Amelia
Editor
Untung Widyanto
Selasa, 21 Agustus 2018 07:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Yani Wahyu mengungkapkan peristiwa penganiayaan terhadap pria keterbelakangan mental, Ali Achmad Firmansyah (20 tahun), terjadi di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 17 Agustus 2018 lalu.
Baca juga: Anies Minta Penganiayaan Pria Keterbelakangan Mental Diselidiki
Informasi itu didapatkan dari jajarannya yang melakukan penyelidikan usai kabar beredar bahwa kasus itu dilakukan oleh oknum Satpol PP. Berdasarkan informasi bawahannya, Yani mengatakan penganiayaan tersebut bermula ketika Ali diteriaki maling.
Ali kemudian diamankan oleh pihak keamanan penyelenggara acara Flona (Flora dan Fauna) Lapangan Banteng.
"Kemudian dilakukan pemeriksaan di posko EO Lapangan Banteng," kata Yani di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Senin, 20 Agustus 2018.
Meski begitu, Yani tidak mengetahui persis proses interogasi Ali oleh petugas penyelenggara Flona di Posko Keamanan acara tersebut. Usai diinterogasi, Ali kemudian dibawa ke Dinas Sosial Jakarta Pusat hingga akhirnya diserahkan ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat.
Yani juga mengatakan akan terus menginvestigasi kasus tersebut untuk menemukan pelakunya. Meski begitu, Yani memastikan bahwa penganiayaan tidak dilakukan oleh pihak Satpol PP maupun Dinsos.
"Saya katakan tadi EO keamanan flona ini informasi yang saya dapat dan hari ini akan saya pastikan dan saya telusuri terus, kalau memang ini ada oknum Satpol PP atau TNI atau bahkan polisi, saya akan gandeng POM (Polisi Militer) untuk menyelidiki kejadian ini," kata Yani.
Simak juga: Kesaksian 3 Polantas Kunci Kasus Dugaan Penganiayaan Herman Hery
Yani kemudian menunjukkan foto proses interogasi Ali yang didapat dari hasil penelusuran anggotanya. Dalam foto itu, terlihat seorang petugas keamanan tengah memeriksa barang bawaan Ali, termasuk uang yang dibawanya. Terlihat petugas keamanan tersebut mengenakan pakaian loreng-loreng mirip seragam TNI.
Saat ini, Ali, korban penganiayaan, telah dikembalikan oleh Panti Sosial kepada keluarganya.
