Perbaikan Rampung, Skytrain Soekarno - Hatta Beroperasi Normal

Rabu, 29 Agustus 2018 11:22 WIB

Sebuah skytrain yang mengangkut penumpang saat uji coba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 15 September 2017. Kereta layang tanpa awak ini akan resmi beroperasi pada Ahad, 17 September 2017. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Tangerang - PT Angkasa Pura II memastikan Skytrain atau Kereta Layang Bandara Soekarno - Hatta kembali beroperasi normal. Akhir pekan lalu, perbaikan dan perawatan lintasan B Skytrain menyebabkan waktu tunggu bertambah dan memicu penumpukan penumpang.

Senior Branch Communication and Legal Bandara Soekarno - Hatta, Febri Toga Simatupang mengatakan proses perbaikan dan perawatan lintasan Skytrain antara Terminal I ke Integrated Building (IB) telah rampung.

Kereta canggih berbasis Automatic People Mover System ini dijanjikan beroperasi normal siang ini. "Skytrain akan beroperasi seperti biasa pukul 12.00 siang ini, "ujar Febri, Rabu 29 Agustus 2018.

Dua lintasan Skytrain berfungsi normal dan waktu tunggu juga kembali normal ke 15 menit.

Febri mengatakan, tim teknisi Skytrain telah selesai mengerjakan perbaikan dan perawatan lintasan sepanjang 750 meter diantara Terminal I ke Terminal IB sejak tadi malam.

Adapun pekerjaan yang dilakukan tim teknisi, kata Febri, meliputi perbaikan running road dan setting ulang guard rail dan power rail yang dilakukan selama tiga hari dari 25-28 Agustus 2018. "Pagi ini dipastikan lagi sehingga siang sudah siap beroperasi."

Tim teknisi Skytrain Bandara Soekarno - Hatta melakukan perbaikan lintasan cukup besar di jalur B antara Terminal I ke B.

Pekerjaan yang merupakan bagian dari perawatan rutin untuk meningkatkan performa operasional Skytrain ini berlangsung sejak Sabtu 25 Agustus.

Hal ini berdampak pada waktu tunggu (headway) Skytrain dari biasanya, dari 15 menit menjadi 26 menit. Perubahan durasi waktu tunggu itulah menyebabkan penumpukan penumpang di shelter Skytrain karena pengguna jasa Skytrain harus menunggu lebih lama dari biasanya.

Selain untuk meningkatkan performa operasional Skytrain, perbaikan jalur ini menurut Vice President of Corporate Commucation PT Angkasa Pura II Yado Yarismano merupakan persiapan metode baru pengoperasian Skytrain.

Yado menjelaskan, metode operasi Skytrain akan agak sedikit berbeda dengan sebelumnya. Gerbong kereta layang akan melalui jalur 1 atau track A dari Terminal 1 dan Terminal 3.

Di jalur 2 atau track B, Skytrain berjalan dari Terminal 1 ke Integrated Building dan Integrated building ke Terminal 3 bolak balik. "Sebelumnya, dari Terminal 1 ke Terminal 3. Dan bolak bolak balik ke Terminal 3 ke Terminal 1," kata Yado.

Berita terkait

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

1 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

1 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

1 hari lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

4 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

4 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

5 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

5 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

7 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

7 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

11 hari lalu

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

PT KAI angkat bicara menyusul insiden kecelakaan lalu lintas antara KA Rajabasa (KA PLB S12A) relasi Tanjungkarang - Kertapati dengan bus kemarin.

Baca Selengkapnya