Petugas kepolisian melakukan pengamanan terhadap tersangka berinisial HS seusai rilis kasus pembunuhan satu keluarga, di Polda Metro Jaya, Jumat, 16 November 2018. Pihak kepolisian telah menetapkan HS sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap satu keluarga di Bekasi pada 13 November 2018. ANTARA/Aprillio Akbar
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Aris Sandigon Simamora, 23 tahun, sama sekali tidak pernah berpikir dirinya akan terlibat pembunuhan. Apalagi orang yang dihabisi nyawanya adalah keluarga kakak sepupunya. “Saya menyesal. Saya ingin bertobat,” kata Hari, saat bertemu Tempo di Polda Metro Jaya, Selasa, 20 November 2018.
Hari adalah adik sepupu Maya Ambarita. Dia menyatakan mengatakan tidak pernah merencanakan kejahatan itu. Dia melakukannya secara spontan karena sakit hati dengan ucapan Daperum Nainggolan (sebelumnya polisi menyebut Diperum) , suami kakak sepupunya itu.
Hari mengatakan tidak dekat dengan Daperum meski ia pernah menumpang tinggal di rumahnya. “Saya hanya datang kalau diundang,” katanya.
Pada malam pembunuhan, Hari datang atas undangan Maya dan Daperum tidak mengetahuinya. Karena itu, saat melihat Hari muncul, Daperum terlihat kesal. “Jangan dibukakan pintu, kenapa datang tidak bilang-bilang,” kata Hari menirukan ucapan Daperum.
Meski akhirnya hari dibukakan pintu, namun sikap Daperum tetap ketus. Hari mulai kesal. “Saya mulai emosi karena bermacet-macet datang, tapi sambutannya tidak menyenangkan,” katanya.
Kemarahan Hari mencapai puncak ketika Daperum menghardiknya dengan kata-kata kasar. “Kamu kenapa duduk di sana. Di belakang saja. Kamu itu tidak berguna,” ujar Hari, kembali menirukan ucapan Daperum.
Sikap Daperum itulah yang membuat Hari tidak bisa lagi menahan diri. Saat melihat linggis di dapur, tiba-tiba terlintas pikiran untuk melampiaskan kemarahannya itu. Benda itu yang digunakan Hari untuk membunuh Daperum dan Maya. Ia juga menghabisi nyawa dua ponakannya Sarah, 9 tahun, dan Arya, 7 tahun. “Mereka melihat saya membunuh kedua orang tuanya,” kata Hari sambil menitikan air mata.
Wawancara ekslusif dengan Hari Simamora ihwal pembunuhan ini dimuat lengkap dalam majalah TEMPO edisi 26 November-2 Desember 2018. Hari juga menceritakan bagaimana pertarungan batinnya saat membunuh Sarah dan Arya.