TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana untuk merevitalisasi Taman Tebet di Jakarta Selatan. Salah satu fokus revitalisasi itu adalah penggabungan antara Taman Tebet Selatan dengan Taman Tebet Utara. Selama ini kedua taman tersebut terpisah oleh Jalan Tebet Barat IX.

"Nanti penggabungan itu tidak menghilangkan jalan, tamannya akan naik ke atas, tapi tidak seperti jembatan ya," kata Anies di Taman Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, 3 Januari 2019.

Baca: Anies Minta Warga Ganti Nama Taman Honda Jadi Taman Tebet

Dengan desain jalan penghubung antara bagian selatan dan utara yang tak berbentuk jembatan, Anies mengatakan masyarakat nantinya tak perlu merasa seperti naik tangga saat berpindah taman. Lebar dari jembatan penghubung itu pun, menurut dia, akan sama seperti lebar taman.

Soal anggaran, Anies menyebut anggaran perbaikan taman sudah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan telah masuk di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019. Ia mengatakan akan mengebut pembangunan itu tahun ini.

Revitalisasi lain yang akan dilakukan Pemprov DKI adalah pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang terletak tak jauh dari Taman Tebet. Tumpukan sampah di lokasi tersebut selama ini mengeluarkan bau yang tidak sedap. Ke depannya melalui pengelolaan komprehensif, sampah di TPS itu tak akan menimbulkan bau dan mengganggu masyarakat yang main ke taman.

Melalui revitalisasi Taman Tebet, Anies berharap konsep taman yang selama ini dipahami masyarakat sebagai 'garden' akan berubah menjadi 'park'. "Jadi nanti rumputnya boleh diinjek, boleh dipakai bermain sepak bola," kata Anies.

Anies sebelumnya telah berkeliling di Taman Tebet untuk meninjau kondisi taman yang terakhir kali direvitalisasi pada 2010 silam. Dalam kunjungannya itu, Anies sempat menyapa warga yang sedang menikmati taman. Saat ada sekelompok warga lansia yang bernyanyi dengan petikan gitar, Anies ikut nimbrung dan bernyanyi bersama. Ia juga menanyakan aspirasi warga senior itu soal taman tersebut.