Citarum Harum Dicurigai Pencitraan Jokowi, Ini Jawab Luhut

Selasa, 19 Februari 2019 18:44 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengikuti rapat koordinasi (rakor) terkait implementasi penanganan Sungai Citarum di Saung Citarum Harum Sektor 8 di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu, 5 Desember 2018. (dok Pemprov Jabar)

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mempertanyakan audit BPK pada program Citarum Harum. Program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi disimpulkan BPK memiliki potensi pencitraan karena tak menyentuh akar permasalahan.

Baca berita sebelumnya:
Seminar Sungai Citarum: BPK Sindir Ridwan Kamil, Puji Anies

“Saya gak tahu auditnya, wong belum setahun kok, gimana bisa audit,” kata Luhut ketika ditanya perihal hasil audit BPK itu di sela gelaran Citarum Expo di Gedung Sabilulungan Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa, 19 Februari 2019.

Luhut menerangkan, program Citarum Harum dicanangkan Presiden Joko Widodo belum genap setahun, atau 11 bulan lalu. Pencanangan mengikuti terbitnya Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2018 tentang percepatan Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.

Program Citarum Harum dicanangkan melibatkan TNI dari satuan Kodam III/Siliwangi dan Kodam Jaya, Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya, serta Kementerian PUPR dan Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Selain itu ada juga pemerintah daerah mulai dari provinsi Jawa Barat hingga seluruh kabupaten/kota yang yang dilalui sungai tersebut dari hulu di Kabupaten Bandung hingga muara di Bekasi.

Advertising
Advertising

Baca:
Audit Program Citarum Harum, BPK: Hasil Tak Memuaskan

Gubernur Jawa Barat kala itu Ahmad Heryawan di tunjuk menjadi Komandan Satgas, dan saat ini posisinya dipegang oleh Ridwan Kamil.

<!--more-->

Luhut menampik tudingan program Citarum Harum hanya untuk pencitraan. Dia justru mengundang semua pihak membantu program pembenahan Sungai Citarum itu demi kepentingan generasi masa depan yang lebih sehat. “Kalau ada yang kurang, lebih, sana-sini, ayo kita perbaiki sama-sama. Jangan ada istilah pencitraan. Gak ada itu," kata dia.

Baca juga:
Anies Bicara Kaitan Proyek Meikarta dengan Kualitas Air Jakarta

Sebelumnya, mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang saat ini menjadi Anggota IV BPK RI, Rizal Djalil mengkritik program Citarum Harum yang digagas pemerintahan Presiden Jokowi. Menurut Rizal dari hasil audit yang dilakukan lembaganya, program Citarum Harum memiliki potensi program pencitraan.

Alasannya, program Citarum Harum disebutkannya telah berjalan sejak 2015 hingga kini tak menunjukkan hasil yang memuaskan. Pencemaran di Citarum justru terus terjadi dan membuat kualitas air tak memenuhi standar baku mutu.

"Tidak gampang membuat program kalau tidak tahu akar permasalahan, nanti (jadi) program sekadar pencitraan," kata Rizal di Gedung BPK, Jakarta Pusat, Senin, 18 Februari 2019.

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

8 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

8 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

11 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

11 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

12 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

12 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

13 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

13 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

13 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

14 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya