Anggota Geng Motor Jakarta Barat Telan Tramadol Sebelum Beraksi

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 20 Februari 2019 06:04 WIB

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi (dua dari kiri) memegang salah satu senjata yang digunakan oleh anggota geng motor saat konferensi pers di kantornya, Selasa, 19 Februari 2019. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan, 61 pelaku kejahatan jalanan atau dikenal geng motor yang ditangkap selama dua bulan terakhir rata-rata mengkonsumsi narkoba, psikotropika dan obat daftar G seperti Tramadol.

Untuk pelaku pencurian dengan kekerasan, Hengki menyebut, antara 80-90 persen positif narkoba ketika di tes. "Untuk yang geng motor yang kami tangkap semuanya itu positif narkoba," kata Hengki saat konferensi pers di kantornya, Selasa, 19 Februari 2019.
Baca : Marak Geng Motor, Kak Seto Minta Anies Berdayakan SPARTA

Hengki mengatakan, para anggota geng motor menggunakan obat-obatan agar sanggup menganiaya korbannya hingga tewas. Obat itu diklaim bisa menghilangkan rasa takut, rasa empati, dan menimbulkan semangat berlebihan.

"Menurut pengakuan para tersangka, mereka hisap ganja atau minum tramadol minimal 5 sampai 20 butir," kata Hengki.

Polres Metro Jakarta Barat mengungkap dua kasus penganiayaan oleh anggota geng motor dalam dua bulan terakhir. Pertama, penganiayaan yang menewaskan Adam Ilham di Jalan Tanah Sereal Raya, Tambora, Jakarta Barat pada 20 Januari 2019. Kedua, penganiayaan terhadap Ahmad Al Fandri di Tanjung Duren, Jakarta Barat pada 5 Februari 2019.

Ilustrasi geng motor. TEMPO/Iqbal Lubis

Perwakilan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang hadir dalam konferensi pers hari itu, Robby Nuzly menjelaskan tramadol dan aprazolam dan obat-obat lain yang digunakan geng motor tergolong jenis obat-obatan tertentu. Obat itu bekerja pada susunan syaraf pusat.

"Sehingga memberikan efek stimulansia dan juga bisa memberikan efek rekreasi. Bisa berakibat nge-fly," kata pria yang tidak mau menyebutkan jabatannya itu.

Simak pula :
Ada 25 Geng Motor di Jakarta Barat, Polisi : Baru 8 Ditangkap

Dia memastikan bahwa BPOM telah membatalkan izin edar semua obat-obatan yang disita oleh Polres Jakarta Barat itu. "Tramadol yan produksi dexa medica, sudah dibatalkan sejak 2016," kata dia.

Advertising
Advertising

Robby juga membenarkan perkataan Hengki sebelumnya ihwal jumlah butir Tramadol yang dikonsumsi para geng motor. Menurut dia, obat itu baru memberi efek rekreasi setelah ditelan 5-10 butir. Sedangkan bagi pengguna narkoba, obat tersebut harus diminum 10-20 untuk memberikan efek.

Berita terkait

Bea Cukai dan Polri Bongkar Sindikat Narkoba Jerman-Belgia, Gagalkan Penyelundupan Ekstasi

10 jam lalu

Bea Cukai dan Polri Bongkar Sindikat Narkoba Jerman-Belgia, Gagalkan Penyelundupan Ekstasi

Dua penyelundupan narkoba oleh jaringan internasional Jerman-Belgia digagalkan Bea Cukai dan Bareskrim

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

1 hari lalu

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

1 hari lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

2 hari lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

3 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

3 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

4 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

5 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

6 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

6 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya