Unjuk Rasa di Depan KPU, Sekjen FUI Bacakan Lima Sumpah
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Suseno
Jumat, 1 Maret 2019 17:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Massa Forum Umat Islam (FUI) berunjuk rasa di depan gedung Komisi Pemilihan Umum ( KPU ), Jumat, 1 Maret 2019. Aksi serupa juga digelar oleh Gerakan Bela Indonesia. Polisi terpaksa memasang kawat berduri untuk menyekat dua kelompok massa yang berdemonstrasi itu.
Baca: Demo di KPU, Dua Kelompok Massa Ini Bawa Isu Berbeda
Dalam unjuk rasa ini, Sekretaris Jenderal FUI Al Khaththath menuntut penyelenggaraan Pemilu 2019 berjalan secara bersih, adil, dan tanpa kecurangan. Ia juga mengimbau agar umat Islam tidak salah memilih pemimpin pada 17 April 2019. "Kami yakin akan jadi hari kemenangan umat Islam di Indonesia," kata Al Khaththath.
Al Khaththath menambahkan, umat Islam harus ikut mengawasi proses Pemilu agar tidak terjadi kecurangan. “Jangan sampai kemenangan umat Islam diserobot oleh orang lain,” katanya. "Kami minta KPU dan Bawaslu, aparat keamanan, dan peserta pemilu membersihkan hati agar mewujudkan pemilu yang bersih, jujur, dan adil."
Al Khaththath kemudian membacakan sumpah sebagai berikut:
Demi Allah SWT yang maha agung kami bersumpah:
1. Kami umat Islam Indonesia siap mengikuti Agenda Pemilu hari Rabu tanggal 17 April 2019 dengan kesadaran penuh bahwa memilih pemimpin dan wakil rakyat adalah kewajiban agama sesuai Fatwa MUI 2009 tentang memilih pemimpin dalam Pemilu.
2. Kami siap mensukseskan terwujudnya Pemilu yang bersih, jujur, adil, dan tanpa kecurangan karena bagi kami mewujudkan pemilu yang bersih, jujur, adil, dan tanpa kecurangan adalah wajib menurut agama seperti wajibnya umat Islam memilih pemimpin dan wakil rakyat vang beriman, bertaqwa, jujur (siddiq), terpercaya (amanah, aktif dan aspiratif), punya kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat Islam sesuai Fatwa MUI 2009 tersebut.
3. Kami menolak segala bentuk kecurangan dalam pelaksanaan pemilu karena bagi kami pelaksanaan pemilu yang tidak bersih, tidak jujur, tidak adil, dan penuh kecurangan hukumnya haram sebagaimana haramnya bagi umat Islam memilih pemimpin yang tidak beriman, tidak bertaqwa, tidak jujur, tidak amanah, tidak aspiratif, tidak punya kemampuan, dan tidak memperjuangkan kepentingan umat Islam.
4. Kami bertekad untuk bergerak dari pintu ke pintu di tengah-tengan umat guna membangun kesadaran politik umat Islam dan agar mensukseskan Pilpres dan Pileg 17 April 2019 serta berpartisipasi penuh kesungguhan dan keikhlasan dimulai dengan melaksanakan Subuh Akbar Indonesia di seluruh masjid/musholla dari Sabang sampai Merauke dan memutihkan seluruh TPS pada hari pencoblosan tersebut dari pagi hingga sore dengan spirit mewujudkan Pemilu yang bersih, jujur, adil, dan tanpa Kecurangan.
Baca: Dua Kelompok Massa Gelar Demo di KPU Hari Ini, Polisi: Kami Sekat
5. Kami bertekad terus mengajak seiuruh peserta, penyelenggara, dan pengawas pemilu maupun aparat keamanan agar bersungguh-sungguh mewujudkan pemilu yang bersih, jujur, adil, dan tanpa Kecurangan agar terwujud kepemimpinan nasional yang kuat dan berwipawa serta waki'l rakyat yang amanah dalam rangka mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkah, aman, dan sentosa, baldatun thayyibatun warabbun ghafuur.
Baca berita lain untuk KPU