Tiga Anak di Bekasi Diduga Terjangkit Difteri

Sabtu, 9 Maret 2019 16:34 WIB

Ilustrasi vaksin difteri. shutterstock.com

TEMPO.CO, Bekasi - Tiga anak di Kota Bekasi diduga terinfeksi difteri. Ketiganya kini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Jakarta. "Masih dugaan atau suspek, untuk kepastiannya menunggu hasil uji laboratorium," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezi Syukrawati, Sabtu 9 Maret 2019.

Ketiganya adalah anak di bawah umur 10 tahun, warga Kecamatan Bekasi Barat. Menurut Dezi, dugaan ketiga anak ini terjangkit difteri karena gejala demam dan sakit pada tenggorokan yang mereka alami. Dokter di rumah sakit tempat ketiganya dirawat lalu melakukan observasi. "Dari hasil diagnosa pembanding, pasien diduga terjangkit difteri," ujar Dezi.

Dezi mengatakan, ketiga pasien tersebut sekarang masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit rujukan sesuai dengan prosedur. Selama perawatan, pasien juga ditempatkan khusus karena difteri menular. "Pemberian obat dan cara pemeriksaan sudah sesuai dugaan penyakit difterinya," kata dia.

Dezi menambahkan, sedang menunggu hasil uji laboratorium jenis mikroba yang masuk ke dalam tubuh pasien. Seperti diketahui, difteri disebabkan bakteri Corynebacterium. Pengujian di Badan Teknologi Kesehatan Lingkungan di bawah Kementerian Kesehatan itu paling lambat keluar pada Senin pekan depan.

Gejala difteri pada umumnya seperti flu dan radang tenggorokan. Namun perbedaannya, pada difteri ditandai selaput abu-abu di bagian tenggorokan dan benjolan di bagian leher. Apabila tidak atau telat ditangani dengan baik, difteri bisa menyebabkan kematian.

Advertising
Advertising

"Kalau sudah parah selaputnya bisa menghambat pernafasan, sehingga penanganannya harus sesuai prosedur," kata Dezi.

Penyakit difteri, Dezi menjelaskan, bisa menyebar karena lingkungan yang kotor. Selain itu, kurangnya imunisasi juga jadi salah satu sebab lantaran daya tahan tubuh penderita lemah. "Kuman difteri ada di lingkungan, tapi kalau daya tahan tubuh kuat, difteri enggak bereaksi."

Dezi mengimbau kepada warga Kota Bekasi untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu, diimbau untuk rutin imunisasi dasar di Puskesmas bagi anak-anak agar memiliki daya tahan tubuh yang baik. "Tahun lalu ditemukan 26 kasus, tapi hanya empat yang positif difteri," ujar dia.

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

2 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

3 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

3 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

5 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya